Jakarta-TAMBANG. Satu lagi bentuk kontribusi perusahaan tambang pengelola tambang emas Martabe PT Agincourt Resources. Kali ini perusahaan meresmikan gedung baru gelanggang pertunjukan terbuka (amphitheatre) Sopo Daganak. Gedung ini berkapasitas 500 penonton di Jalan 2 Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sabtu (18/11).
Peresmian gedung amphitheatre di atas lahan seluas 4.430 meter persegi ini dilakukan dengan menggelar upacara adat Batak Angkola, Mamborgo-borgoi yang dihadiri Bupati Tapanuli Selatan,Syahrul M. Pasaribu beserta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan serta Muspika dan tokoh perwakilan masyarakat di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Dalam sambutannya, Ed Cooney, General Manager of Operations PT Agincourt Resources menyatakan pembangunan gedung amphitheatre ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Tambang Emas Martabe dalam melaksanakan program CSR perusahaan di bidang pendidikan dan pelestarian seni budaya masyarakat lingkar tambang.
Menurut Ed Cooney, gedung amphitheatre Sopo Daganak ini akan menjadi pusat edukasi dan kegiatan budaya yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan dalam rangka menumbuh-kembangkan kreativitas seni, sosial dan budaya masyarakat, khususnya anak-anak di wilayah Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Tidak hanya itu, gedung amphitheatre Sopo Daganak juga bisa menjadi arena yang sangat representatif untuk menggelar kegiatan seminar, pelatihan, festival budaya ataupun pameran bagi masyarakat setempat.
“Sopo Daganak ini akan menjadi arena untuk menggelar berbagai macam kegiatan, seperti pertunjukan seni, budaya dan keterampilan masyarakat di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru,” ujar Ed Cooney.
Amphitheatre menurut Ed juga didisain dan dibangun oleh kontraktor lokal yang ada di Batangtoru dalam waktu kurang lebih 4 bulan semenjak peletakan batu pertama pada 19 Juli 2017 lalu. Pekerjaan bangunan amphitheatre ini dapat diselesaikan dengan baik oleh kontraktor yang melibatkan puluhan tenaga kerja lokal di sekitar Batangtoru.
”Ini membuktikan bahwa adanya peningkatan kemampuan dan keahlian tenaga kerja lokal di Batangtoru dalam hal pekerjaan konstruksi spesifik yang kini dapat bersaing dengan kontraktor dari tingkat provinsi maupun nasional,” ujarnya.
Bangunan amphitheatre ini terdiri dari atrium utama, panggung serta fasilitas pendukung yang akan terus dilengkapi dengan perpustakaan, taman bermain anak dan sekretariat bagi seluruh Taman Baca Anak (TBA) yang ada di desa lingkar tambang.
Saat ini sudah terbentuk sebuah Perkumpulan Sahabat Cerdas (PERSADA) yang terdiri dari pengelola-penglola TBA dan para relawan yang nantinya akan dipersiapkan dan dilatih menjadi pengelola Sopo Daganak
Sementara itu, selain rangkaian upacara adat Mamborgo-borgoi, digelar juga kegiatan Festival Adat dan Budaya yang menampilkan perlombaan tarian tor-tor kreasi Naposo Nauli Bulung (NNB) yang melibatkan peserta dari 15 desa lingkar tambang dengan total penari sebanyak 90 orang.
Rangkaian kegiatan Festival Adat dan Budaya yang digelar pada 18-19 November 2017 ini juga diramaikan dengan kegiatan perlombaan busana (pakaian adat), pertunjukan drama Mangalap Boru dari Desa Napa, pertunjukan tarian kreasi dan pertunjukan drama anak-anak dari 15 Taman Baca Anak di sekitar lingkar tambang.
Festival Adat dan Budaya ini digelar PT Agincourt Resources bekerja sama dengan Dewan Adat Kecamatan Batangtoru, Muspika, tokoh masyarakat setempat, Dewan Kesenian Daerah Tapanuli Selatan (DKDTS) serta Forum Komunikasi Lembaga Adat (FORKALA) Tapsel dan Batangtoru.
Kegiatan Festival Adat dan Budaya ini dalam rangka melestarikan dan mempopulerkan keragaman seni dan budaya Batak Angkola serta menumbuhkan rasa cinta dan bangga masyarakat akan budaya lokal. Kegiatan Festival Adat dan Budaya ini juga dilakukan dalam rangka memeriahkan dan memperingati HUT Kabupaten Tapanuli Selatan yang ke 67.