Beranda Tambang Today Pertamina Lubricants Target 15 Besar Dunia Melalui Strategi Anorganik

Pertamina Lubricants Target 15 Besar Dunia Melalui Strategi Anorganik

Jakarta-TAMBANG- PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di sektor pelumas, kini terus gencar memasarkan berbagai produk pelumas unggulannya ke seluruh dunia. Target utama Pertamina Lubricants adalah masuk 15 besar perusahaan pelumas kelas dunia pada 2020 dengan cara yang luar biasa (anorganik). Pasar luar negeri akan menjadi target utama untuk pengembangan ke depan.

“Kami tidak bisa lagi hanya mengandalkan dengan cara organik saja. Untuk menuju minimal 15 besar dunia harus dilakukan dengan cara unorganik,” ujar Andria Nusa, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Andria, bila hanya melakukan pola dan strategi organik seperti yang selama ini dilakukan, pertumbuhan penjualan tidak besar hanya 2-3 persen saja. Karena itu, dia menekankan, pada strategi unorganik diantaranya melalui akuisisi perusahaan dan juga joint venture. Strategi tersebut seperti yang dilakukan dengan mengakuisisi dan menjadi pemegang saham mayoritas Amaco Production Co.Ltd, perusahaan pelumas asal Thailand pada Desember 2014.

Setelah dua tahun beroperasi, PT Pertamina Lubricants Thailand berhasil meningkatkan kinerja secara signifikan, baik operasional maupun financial. Saat ini pabrik di Thailand memproduksi pelumas industri Pertamina dan memasarkan produk pelumas di pasar domestik Thailand. Selain itu pada 27 April 2016, PT Pertamina Lubricants Thailand resmi melakukan pengapalan pertama produk pelumas industri, Turalik kepada salah satu customer industri di Thailand, TGI Impor Export Co.Ltd.

Menurut Andria, pabrik pelumas di Thailand disiapkan untuk masuk dan menguasai pasar di wilayah Indocina. Saat ini, penjualan dari pabrik di Thailand sebesar 4 juta liter per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 12 juta liter pada 2019 nanti. Selain itu, pada pertengahan 2016 nanti, Pertamina Lubricants juga siap meluncurkan produk pelumas otomotif Fastron Synthetic Oil untuk pasar Thailand.

Kisah sukses di Thailand terus memacu PT Pertamina Lubricants untuk terus mengembangkan dan menyasar beberapa negara lain. PT Pertamina Lubricants sedang bersiap untuk joint venture dan mengakuisisi perusahaan pelumas di Cina. “Memang kami masih belum buka ke publik secara lebih rinci, tetapi kita sedang bersiap untuk mengakuisisi perusahaan pelumas di Cina. Kami targetkan pada 2018 atau 2019,” terang Andia Nusa lagi.

Selain Cina, PT Pertamina Lubricants juga sedang melakukan studi untuk menjalin kerjasama dengan beberapa negara lain seperti Afrika Selatan, Malaysia dan lain sebagainya. Pasar luar negeri memang menjadi fokus untuk pengembangan ,penjualan dan meningkatkan revenue dan profit perusahaan. Hal ini, karena pasar dalam negeri saat ini sedang kurang baik bahkan cenderung minus. Sampai saat ini, PT Pertamina Lubricants sudah menjual produknya di hampir 19 negara.

Sementara strategi untuk penjualan luar negeri, lanjut Andria, akan fokus pada negara yang besar dan akan fokus pada segmen otomotif untuk branding dan setelah itu baru ke sektor industri. Pertamina Lubricants juga sudah memiliki peta masing-masing negara dengan produk yang akan dijual. Mislasnya saja, di Vietnam, akan fokus pada pelumas untuk roda dua karena pertumbuhan roda dua di negara itu cukup pesat. Sementara di Australia misalnya akan fokus pada kendaraan roda empat dengan kualitas pelumas yang premium.

“Strategi kami juga, tidak akan mengambil untuk yang terlalu besar yang penting branding dan ada selisih saja,” katanya.

Karena itu, strategi yang dilakukan PT Pertamina Lubricants yakni dengan mengembangkan pasar di luar negeri melalui akuisis dan joint venture, meningkatkan volume penjualan ke luar negeri dan ditambah lagi saat ini menjadi trader dengan menjual base oil untuk pasar domestik dan internasional yang tersebar di Asia, Afrika dan Australia.

Sampai Mei 2016, kinerja operasional PT Pertamina Lubricants meningkat, dengan penjualan lebih dari 200 juta liter baik untuk pasar domestik maupun luar negeri dari target 475 juta liter di luar base oil. Andria optimistis akan bisa mencapai target tersebut, apalagi PT Pertamina Lubricants tahun lalu memberikan kontribusi yang besar untuk PT Pertamina (Persero) mendekati angka Rp 2 triliun dan menjadi Rp 2,2 triliun tahun ini dengan target pendapatan Rp 10 triliun.

Andria yakin angka tersebut akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun seiring dengan terus meningkatkanya pasar retail otomotif dan industri.

Meski strategi menuju 15 besar pemain pelumas dunia, PT Pertamina Lubricants akan terus menjaga pasar dalam negeri. Saat ini PT Perta ina Lubricants menguasai lebih dari 50 persen pasar pelumas dalam negeri, baik untuk industri maupun otomotif. ‘Pasar dalam negeri akan terus kita jaga tetapi untuk ke depan, akan menyasar pasar Asean dan luar negeri,” jelas dia.