Beranda Tambang Today Pembukaan Lelang 16 Tambang Tunggu SK

Pembukaan Lelang 16 Tambang Tunggu SK

Jakarta, TAMBANG -Harga lelang wilayah tambang sudah diterbitkan, tapi hal itu tidak berarti pelelangan sudah dibuka. Direktur Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Susigit mengatakan, pembukaan lelang menunggu Surat Keputusan (SK) dari tim lelang.

 

“Belum lelang, akan ada SK tim lelang, setelah itu baru proses,” kata Bambang Susigit kepada tambang.co.id, Jumat (4/5).

 

Saat ditanya, kapan SK tersebut akan dirilis, sehingga proses lelang resmi dibuka? Dia belum bisa menyebutkan waktunya secara detail. Tapi pihaknya memastikan dalam waktu dekat ini, lelang akan segera dibuka.

 

Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1805.K/30/Mem/2018 yang baru saja terbit.  Pemerintah membanderol harga Kompensasi Data Informasi (KDI) lahan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) tahun 2018. Angkanya mencapai Rp4,095 triliun.

 

“Kepmen wilayah sudah keluar, peraturan lelangnya sudah ada, jadi bulan depan kita sudah mulai memberikan yang WIUP itu ke daerah, yang WIUPK nanti ke Menteri, tetapi kan lelangnya berdasarkan undang-undang, jadi ditawarkan dulu (kepada BUMN dan BUMD),” Kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, Kamis (3/5).

 

Berdasarkan UU Minerba no 4/2009, proses lelang WIUP dilaksanakan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah, sementara WIUPK dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dengan memprioritaskan BUMN dan BUMD. Bila BUMN atau BUMD tidak berminat, baru dilakukan proses lelang terbuka yang melibatkan swasta.

 

“Dengan skema ini negara akan mendapatkan kompensasi di awal, seperti halnya signature bonus pada lelang wilayah kerja migas,” kata Bambang Gatot.

 

Adapun 16 wilayah tambang tersebut terdiri dari 10 WIUP dan 6 WIUPK, berikut ini daftar dan komoditasnya :

 

WIUP:

  1. Mulya Agung, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 97.144 hektar. Komoditas bijih besi.

 

  1. Waringin Agung, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah 98.820 hektar. Komoditas emas.

 

  1. Tumbang Karanei, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah 96.719 hektar. Komoditas emas.

 

  1. Silo, Kabupaten Jember Jawa Timur, 4.023 hektar. Komoditas emas.

 

  1. Sribatara, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. 743 hektar. Komoditas aspal

 

  1. Natai Baru, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 6.674 hektar. Komoditas batu bara

 

  1. Tumbang Nusa, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. 7.169 hektar. Komoditas batu bara.

 

  1. Baronang I, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, 3.226 hektar. Komoditas batu bara.

 

  1. Baronang II, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, 455 hektar. Komoditas batu bara.

 

  1. Piner, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, 9.750 ha, komoditas batu bara.

 

WIUPK :

 

  1. Daerah Latao, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Luas wilayah 3.148 hektar. Komoditas nikel.

 

  1. Daerah Suasua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. 5.899 hektar. Komoditas nikel.

 

  1. Matarape, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.1.681 hektar. Komoditas nikel.

 

  1. Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 1.193 hektar. Komoditas nikel.

 

  1. Bahodopi Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Luas wilayah 1.896. Komoditas nikel.

 

  1. Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Jambi. 2.826 ha. Komoditas batu bara.