JAKARTA, TAMBANG – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) demi kebutuhan domestik.
Sinergi ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama pengembangan bisnis oleh Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dan Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo di Kantor Pusat KAI, Bandung, Senin (10/1).
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan bahwa logistik memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan dilakukannya penandatanganan MoU ini, kata Silmy, maka akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan.
“Semoga kerja sama yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kedua perusahaan, BUMN, Bangsa, dan Negara,” ujar Silmy, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (11/1).
Dalam pelaksanaannya, kerja sama mencakup pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi) dan barang bekas milik KAI oleh Krakatau Steel dalam rangka memenuhi kebutuhan Industri Baja Nasional maupun Industri lainnya.
Selain itu, kerja sama juga ditekankan untuk pengangkutan hasil produksi Krakatau Steel dan optimalisasi penggunaan angkutan kereta api, pengembangan produk suku cadang serta sarana dan prasarana kereta api berbasis baja.
“Pengembangan kerja sama pada kawasan industri di Cilegon dan Batang, serta optimalisasi dan pengembangan lahan dan fasilitas KAI, termasuk pembangunan hub logistic Krakatau Steel,” tambahnya.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh jajaran direksi Krakatau Steel atas terlaksananya MoU ini. Kolaborasi KAI dan Krakatau Steel, kata Didiek, diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi bisnis antar kedua BUMN.
“Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang strategis di dalam perekonomian Indonesia, demikian juga dengan KAI. Kolaborasi yang terbangun ini merupakan suatu langkah awal sebagai dukungan bagi pemerintah dan Indonesia untuk membangkitkan perekonomian,” kata Didiek.
Sinergi dilakukan bukan hanya antar induk perusahaan saja, namun juga dilakukan antar anak perusahaan Krakatau Steel dan KAI. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi usaha dan perekonomian yang lebih luas.
Didiek mengungkapkan, pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan juga tak hanya sebatas bisnis angkutan barang, tapi juga pengembangan kawasan industri berbasis perkeretaapian.
“Harapan saya, momen ini menjadi langkah-langkah awal untuk kita terus bekerja sama sehingga kinerja positif perusahaan bisa kita bangkitkan lebih cepat dan lebih baik di tahun 2022,” pungkasnya.