Jakarta – TAMBANG. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siap tampung dana repatriasi hasil kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) ke dalam instrumen investasi di pasar modal. Saat ini BEI memiliki market velocity atau nilai transaksi dibanding dengan kapitalisasi pasar sebesar 2%, tertinggal dari pasar modal negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 40%, Thailand 70% dan Tiongkok 400%.
“Kapitalisasi pasar kita cukup besar dan siap menampung dana itu. Kami siap menampung dana tambahan Rp60 triliun per hari,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulitio usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (28/6).
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang menyiapkan mekanisme untuk menampung dana pengampunan pajak, salah satunya dengan membekukan dana pengampunan pajak yang masuk ke rekening dana nasabah (RDN) selama tiga tahun. Salah satu instrumen yang disiapkan untuk menampung dana tax amnesty adalah melalui investasi saham, situasi itu akan membuat suplai dana ke bank dan permintaan di saham meningkat.
Rata-rata frekuensi perdagangan BEI tercatat tumbuh 4,2% menjadi 222 ribu kali transaksi per hari di sepanjang 2015 dari 213 ribu kali transaksi per hari pada 2014. Rata-rata volume perdagangan harian juga meningkat 8,1% menjadi 5,9 miliar saham per hari di 2015 dari 5,5 miliar saham per hari pada 2014.