Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Jaringan Gas Bumi (Jargas) 500 ribu Sambungan Rumah (SR) hingga 2019. Angka tersebut turun dari rencana awal Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang ditargetkan mencapai 1,9 juta SR.
“Idealnya kami bangun 1,9 juta Sambungan Rumah. Tahun ini kita hanya dapat alokasi 78 ribu, jadi masih jauh,” Kata Plt Direktur Jenderal Migas (Dirjen Migas), Ego Syahrial, di Jakarta, Jumat (23/3).
Sejak tahun 2009, SR yang terbangun mencapai 228 ribu, lalu ditambah tahun ini targetnya 78 ribu SR. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan 200 ribu SR. Jadi totalnya, kurang lebih sekitar 500 ribu SR.
Ego mengungkapkan, proyeksi yang meleset itu disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari kendala infrastruktur hingga perizinan.
“Karena memang perjalanan kita tidak mudah, banyak sekali tantangan sosial, proses pembangunan, izin segala macam,” papar Ego.
Perizinan yang dimaksud, ialah perizinan di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan (RW). Menurutnya, pemerintah daerah perlu menegaskan agar aparatur di tingkat akar rumput bisa diajak bersinergi dengan mempermudah perizinan.
“Sejak 2009 perizinan itu tidak mudah, ya (perizinan) RT RW, perjalanan, Crossing, jalan raya, izin daerah,” tegasnya.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya memanggil 16 kepala daerah yang tahun ini akan dibangun Jargas. Supaya tidak ada hambatan lagi di tingkat akar rumput.
“Jadi kalau ada hambatan, jangan kami sendiri yang mengatasi,” pungkas Ego.