Jakarta-TAMBANG- Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang melakukan bisnis tidak hanya di dalam, tapi di luar negeri, PT Pertamina (Persero), memiliki pengalaman luas dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan saat ini dan di masa mendatang.
Ibrahim Hasyim, Komisioner Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas), mengatakan keberadaan Universitas Pertamina merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Pertamina.
“Sebagai korporasi yang berkecimpung di dalam dan luar negeri, Pertamina sangat tahu yang diperlukan industri saat ini dan ke depan, termasuk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pertamina tentu akan memanfaatkan sebagian lulusan untuk keperluannya sendiri dan selebihnya disalurkan ke pasar tenaga kerja nasional dan internasional,” kata Ibrahim di Jakarta, Selasa (3/5).
Menurut Ibrahim yang juga Ketua Alumni Akademi Minyak dan Gas, sistem pendidikan yang dibangun Universitas Pertamina siap untuk menjawab permintaan industri secara standar internasional seperti penguasaan bahasa, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sekalipun baru berdiri, Pertamina mempunyai kemampuan besar untuk membangun, melalui sistem rekrutmen tenaga pengajar dan tenaga manajemen pengelola yang berkaliber.
Ibrahim menambahkan banyak kemudahan dalam proses belajar di Universitas Pertamina, mudah untuk praktik, mudah membangun kerja sama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk peluang kemudahan mendapatkan beasiswa dan kerja. “Nama Pertamina yang disandang dan mendukungnya sudah erepresentasikan sebuah citra tentang kualitas Pertamina University,” tandas dia.
Ichsan Setya Putra, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, mengatakan Universitas Pertamina berkeinginan menciptakan lulusan yang ahli dan andal untuk mengatasi persoalan energi. Lulusan akan dibekali dengan sejumlah kemampuan seperti learning skill, thinking skill, soft skill, dan leadership skill yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang semakin kompleks dan menghadapi persaingan global. Karena itu, proses seleksi mahasiswa baru dilakukan secara ketat.
Sebanyak 1.368 peserta mengikuti ujian saringan masuk Universitas Pertamina pada 25 April 2016 dan menyusul ujian gelombang kedua pada Juni mendatang. Peserta harus mengikuti tes potensi intelektual umum yang diselenggarakan oleh Overseas Training Office Badan Pendidikan Nasional (OTOBAPENAS).
Universitas Pertamina yang berlokasi di kawasan Simpruk, Jakarta Selatan tercatat memiliki enam fakultas dengan 15 program studi. Baik fakultas teknik maupun nonteknik semuanya difokuskan pada konteks pengembangan pengetahuan dan riset bidang bisnis dan teknologi energi. Universitas Pertamina pada tahun ajaran pertama menerima sekitar 1.000 mahasiswa baru.
“Yang kami tawarkan adalah adanya hubungan yang sangat baik antara kampus dan dunia industri secara langsung. Bahkan bisa dibilang Universitas Pertamina ada universitas swasta untuk engineering terbaik karena terintegrasi dengan dengan industri langsung dalam hal ini Pertamina,” ungkap Akhmaloka, Rektor Universitas Pertamina.
Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan kehadiran Universitas Pertamina menunjukkan Pertamina berupaya bisa mendorong SDM nasional bisa bersaing dengan di level global. “Kami punya kemampuan itu sehingga membuat kami yakin untuk membagi pengalaman di sisi teknis dan manajemen industri migas,” kata Wianda.[]