Jakarta-TAMBANG– PT Pertamina (persero) dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-71 kembali mewujudkan kegiatan tanggung jawab sosial, khususnya bagi masyarakat di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) melalui kegiatan “Kado CSR Pertamina untuk Anak Indonesia”. Sebuah program pemberian bantuan pembelajaran, pendidikan, dan pembinaan dari Pertamina untuk Pendidikan Anak-anak Indonesia.
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Kangae, Kabupaten Sikka,, Nusa Tenggara Timur, ditandai dengan penyerahan bantuan Pendidikan secara simbolis untuk renovasi Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, Pelatihan bagi guru TK dan PAUD, bantuan fasilitas pendidikan, serta bakti sosial kesehatan.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini bukan semata-mata sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan di sekitar daerah operasi, namun juga memiliki makna penting dalam meningkatkan rasa nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air, khususnya bagi generasi penerus bangsa.
“Selain memberikan bantuan kami juga mengajak anak-anak melakukan aktifitas bersama di bidang seni dan budaya agar memotivasi mereka untuk senang membaca, belajar, pergi ke sekolah dan cinta budaya di daerahnya,” kata Dwi.
Adapun bantuan yang diberikan meliputi: Renovasi TK St Theresia Higetegera Kecamatan Kangae, Pembangunan 1 unit Ruang kelas SDK Wololuma di Kecamatan Kangae, Laptop dan LCD Proyektor untuk 17 SD di Kecamatan Kangae yang memenangkan lomba kebersihan sekolah, Pelatihan 28 Guru TK dan PAUD, dan program pembelajaran untuk anak-anak SD.
Dalam kesempatan tersebut, Pertamina juga memberikan bantuan pembangunan Tugu Ikon Kota Maumere yakni Jam Gong Wanin. Sementara itu bakti sosial digelar bersama Pertamedika, Anak Perusahaan Pertamina, yang dikemas melalui kegiatan operasi gratis bagi penderita Katarak, Bibir Sumbing dan Hernia, dengan total bantuan keseluruhan mencapai Rp2.925 miliar.
“Kami berharap kehadiran BUMN di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal atau 3T bisa mewakili hadirnya negara hingga ke ujung negeri, sehingga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai,“ pungkas Dwi.