Jakarta, TAMBANG – Setelah sukses mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh tahap I, PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) kembali akan meningkatkan kapasitas PLTP dengan tambahan sebesar 65 MW melalui pengembangan tahap II.
Peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan bagian dari dukungan SEML kepada Pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025 mendatang.
Senior Manager for Site Support, Gov. Relation & Community Development Yulnofrins Napilus mengungkapkan pengembangan Tahap II diharapkan dapat dimulai tahun ini juga setelah perizinan keluar.
“PT Supreme Energy juga dalam tahap pembicaraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN untuk pengembangan Tahap II dengan kapasitas 65 MW. Pengembangan ini diperkirakan akan membutuhkan investasi sekitar USD400 juta,” ungkap Yulnofrins dalam keterangan resmi, Jumat (17/1).
Yulnofrins mengungkapkan, sebelum ada PLTP, di Solok Selatan sering terjadi pemadaman hampir setiap hari karena terbatasnya jaringan transmisi listrik PLN dan seringnya terjadi gangguan. Namun setelah beroperasinya PLTP Muara Laboh kini tidak ada lagi pemadaman.
“Solok Selatan itu dahulu sering mati lampu meski kebutuhannya kecil hanya 8 MW, mati lampu di Solok itu bisa sampai tiga kali sehari mati lampunya. Sumber listrik PLN dari Solok itu jauh sekitar 100 kilometer. Itu kan kurang ideal karena melintasi bukit-bukit yang gampang longsor, gampang ada gangguan seperti pohon tumbang,”
ujar Yulnofrins.
Ia mengungkapkan saat ini dengan adanya PLTP, PLN sudah membangun infrastruktur yang lebih baik. Termasuk menyediakan dua gardu induk dan transmisi kabel 150 kVA yang lebih kokoh, tinggi serta tidak mudah terkena gangguan.
Diungkapkan Yulnofrins, pemanfaatan panas bumi di Solok Selatan ini membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar dan Pemerintah Daerah setempat. Dukungan dari masyarakat Solok Selatan dan Pemerintah Daerah tersebut sangat dirasakan pihak PT SEML. Sebagai bentuk terima kasih PT SEML memberikan bantuan CSR salah satunya melalui pembangunan sarana dan prasarana masyarakat sekitar wilayah kerja PLTP.
“PT Supreme Energy sangat berterima kasih atas dukungan Pemda dan masyarakat setempat. Sehingga sebagai bentuk terima kasih kami, kita turut mendukung berdirinya GOR dan beberapa infrastruktur kemasyarakatan seperti sekolah, masjid dan sarana sosial yang membutuhkan bantuan dari sebelum kegiatan eksplorasi panas bumi dilakukan,” ujarnya.
Selain masyarakat, keberadaan PLTP Muara Laboh ini memberikan dampak positif juga bagi Pemerintah Daerah setempat. Pemerintah Daerah mendapat tambahan pendapatan yang besar yakni sekitar Rp 15 milyar per tahun untuk Pemerintah Kabupaten tempat PLTP berada.
“Mudah-mudahan Pemerintah masih dukung kita untuk pengembangan tahap II karena sayang potensi tidak kita optimalkan. Cepat atau lambat kebutuhan listrik akan mengalami pertumbuhan yang menuntut ketersediaan pasokan,” tandas Yulnofrins.