Jakarta, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif megungkapkan kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2019 telah mencapai 69,1 GigaWatt (GW). Angka ini meningkat 4,2 GW dari tahun 2018 yang mencapai 64,9 GW.
Menurut Arifin peningkatan kapasitas ini merupakan capaian tertinggi yang dicatatkan pada realisasi Program Percepatan Pembangunan Pembangkit 35 GW.
“Pada tahun 2019 kapasitas pembangkit tenaga listrik telah mencapai 69,1 GW meningkat 4,2 GW dari tahun 2018 sebesar 64,9 GW, sedangkan target pada tahun 2020 sebesar 74,8 GW,” ujar Arifin di Jakarta, Kamis (9/1).
Arifin menambahkan, dalam rangka peningkatan kapasitas pembangkit, Pemerintah juga terus mendorong penyelesaian pelaksanaan Program 35 GW yang saat ini sebagian besar telah konstruksi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengungkapkan capaian peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar 4,2 GW pada tahun 2019 tersebut merupakan capaian terbesar yang pernah dicapai.
“Terkait dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik 4,2 GW pada tahun 2019 merupakan kenaikan terbesar yang dicapai dari sisi penyediaan pembangkitan. Dan nanti ke depan akan ada lagi tambahan sebesar 50 GW,” ungkap Rida.
Rida menjelaskan, kenaikan sebesar 4,2 GW tersebut bersumber dari masuknya 71 pembangkit listrik baru. 10 diantaranya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan 10 PLTU ini memiliki kapasitas total kurang lebih 3.017 MW.
“Capaian ini patut kita banggakan, dan dengan sendirinya penyediaan tenaga listrik untuk masyarakat makin hari makin mencukupi, sehingga ke depan tidak lagi kita menfokuskan penyediaan listrik di pembangkit,” tutup Rida.