Beranda Tambang Today Jokowi Ingin Generasi Milenial Masuk Industri Migas

Jokowi Ingin Generasi Milenial Masuk Industri Migas

Presiden Joko Widodo saat membuka acara Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).

Jakarta, TAMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau agar generasi milenial diajak untuk berperan di sektor industri Minyak dan Gas (Migas). Menurutnya, anak muda banyak membawa inspirasi di tengah maraknya industri berbasis digital seperti sekarang ini.

 

“Dengan anak-anak muda yang terbaik, terutama generasi milenial, saya yakin sektor Migas akan naik dan menyalip sektor lain. Karena (anak muda) kita lebih inspiratif,” kata Jokowi saat membuka acara Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).

 

Jokowi membandingkan, di awal dekade, yakni tahun 2010, peringkat tertinggi perusahaan dengan nilai usaha terbesar diduduki oleh perusahaan Migas. Tapi posisi ini bergeser di tahun 2018. Saat ini, 5 ranking tertinggi dikuasai oleh industri digital yang dirintis oleh anak-anak muda.

 

“Saya diskusi dengan anak-anak muda yang sudah masuk sektor e-commerce. Mereka suka, bukan karena mengejar banyak duitnya. Tapi karena idealisme,” kata Jokowi.

 

Untuk itu, di hadapan para pengusaha Migas, Jokowi meminta agar reputasi sektor Migas dirubah. Ada pandangan bahwa sektor Migas itu sumber pencemaran lingkungan dan simbol kerakusan. Stigma ini harus segera dirubah, agar anak muda bisa tertarik.

 

“Anak-anak muda kita mendengar nama-nama di sektor Migas ini harusnya terinspirasi. Kalau Kita tidak bisa merubah reputasi sektor Migas, maka anak muda kita tidak tertarik,” bebernya.

 

Bahkan Jokowi juga menyinggung, para pemain Migas ini seringkali membuat jantung para politisi berdebar. Pasalnya, investasi bidang Migas sangat besar,  pengeluarannya bukan lagi puluhan triliun melainkan ratusan triliun.

 

“Ini industri besar yang sering bikin politisi gemetar. Tapi buat saya ya biasa-biasa saja,” selorohnya.

 

Selain itu, Jokowi juga menangkis pandangan bahwa sektor Migas hanya akan bertahan hingga 30 tahun ke depan. Di tengah gencarnya industri mobil listrik, disinyalir akan berdampak pada penurunan permintaan Migas.

 

“Saya tidak percaya. Migas akan tetap dibutuhkan,” tandas Jokowi.

 

Di sisi lain, President of IPA, Ronald Gunawan juga menyatakan, untuk mendongkrak investasi Migas agar tetap bertahan ialah dengan melakukan penyederhanaan perizinan. Sejauh ini dia mengapresiasi pemerintah yang sudah melakukan pemangkasan regulasi. Tapi, pemangkasan itu harus terus dilanjutkan, sebab masih ada beberapa yang menghambat.

 

“Kalau dijawab pasti ada beberapa (pemangkasan) yang bisa ditingkatkan lagi, kita perlu waktu. Salah satu yang penting adalah integrasi sama pemerintah daerah. Kalaupun (kementerian) ESDM sudah memangkas tapi kalau departemen (kementerian) lain belum (percuma). Di pemerintah daerah ada juga peraturan yang kita minta bisa di streamline,” pungkas Ronald.