Beranda Batubara ITM Keluarkan US$290 Ribu untuk Eksplorasi

ITM Keluarkan US$290 Ribu untuk Eksplorasi

Jakarta-TAMBANG. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IDX: ITMG) pada bulan Agustus 2015 mengeluarkan biaya hampir US$290 ribu untuk menunjang kegiatan eksplorasi yang dilakukan dua anak usahanya, yakni PT Trubaindo Coal Mining (TCM) dan PT Indominco Mandiri (IMM).

 

Eksplorasi yang dilakukan oleh anak-anak usaha ITMG tersebut merupakan kelanjutan aktivitas pemboran dari eksplorasi di bulan sebelumnya.

 

“Kegiatan eksplorasi dilaksanakan oleh Departemen Geologi, dengan fokus diutamakan pada aktivitas pemboran pra-produksi dan pengembangan, dengan metode pemboran lubang terbuka dan pemboran inti,” demikian dijelaskan dalam laporan eksplorasi bulanan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (8/9).

 

Untuk Trubaindo, pemboran dilakukan pada area North Block (NB), South Block 1 (SB1), dan South Block 2 (SB2) yang terletak di Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Pengerjaan dipercayakan pada tiga kontraktor pemboran yakni PT Geryndo, PT Saribumi Prima Utama, dan PT Cosyindo.

 

“Pada bulan Agustus 2015 tidak dilakukan kegiatan pemboran di area North Block. Sementara pada area South Block 1 telah dilakukan kegiatan pemboran pra-produksi pada 61 lubang bor yang meliputi pemboran lubang terbuka sedalam 2.177 meter, dan pemboran inti sedalam 732 meter. Sementara di area South Block 2 telah dilakukan kegiatan pemboran pra-produksi pada 36 lubang bor yang meliputi pemboran lubang terbuka sedalam 1.914 meter dan pemboran inti sedalam 556 meter,” rinci laporan tersebut.

 

Kemudian, untuk kepentingan analisa diambil 34 sampel dari pemboran uji kualitas tambang, dan 156 sampel dari pemboran pra-produksi.

 

Dari jumlah US$ 2,196 juta yang dianggarkan bagi eksplorasi di Trubaindo untuk tahun 2015, bulan Agustus 2015 lalu hanya dikeluarkan US$128,4 ribu.

 

Sementara untuk Indominco, pemboran dilakukan pada Blok Barat dan Blok Timur yang masuk dalam wilayah admistratif 3 kabupaten. Wilayah tersebut mencakup Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kertanegara, serta Kecamatan Bontang Utara dan Selatan Kabupaten Bontang, yang semuanya termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur.

 

Berbeda dengan di Trubaindo, kegiatan pemboran di Indominco dilakukan oleh tim pemboran internal Departemen Geologi ITM yang telah memiliki dua unit alat bor Dando tipe 250 dan 210.

 

“Pada bulan Agustus 2015 di Blok Barat belum dilakukan pemboran pra-produksi dan pengembangan karena terkendala masalah perizinan,” tegas laporan tersebut.

 

Sementara pada Blok Timur telah dilakukan pemboran pra-produksi sebanyak 47 lubang bor dengan kedalaman total 3.913 meter. Kemudian untuk pemboran pengembangan dilakukan pada 9 lubang bor dengan total kedalaman 1.567 meter.

 

Guna mendukung kegiatan eksplorasi telah dilakukan pengambilan sampel batu bara sebanyak 406 sampel dari pemboran infill dan pit, serta melakukan kegiatan pencatatan pada 56 lubang bor dengan total kedalaman 5.461 meter.

 

Dari US$ 2,1 juta yang dianggarkan untuk eksplorasi di Indominco tahun 2015, di bulan Agustus terpakai sebesar US$ 161 ribu.

 

“Dari hasil pemboran pra-produksi akan dilakukan pembaruan korelasi data lapisan batu bara dan perkiraan jumlah batu bara yang akan ditambang. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan cadangan batu bara tahap selanjutnya, sebelum dilakukan kegiatan penambangan pada daerah tersebut. Setelah pemboran pra-produksi, akan dilakukan pemboran pengembangan daerah baru dengan tujuan menambah tingkat keyakinan cadangan batu bara dibandingkan dengan data eksplorasi sebelumnya, dengan tingkat kerapatan yang lebih dekat,” laporan tersebut menyimpulkan.