Jakarta-TAMBANG. PT PLN (Persero) terus melakukan peningkatan infrastuktur kelistrikan, salah satunya melalui pengoperasian Gardu Induk (GI) Nonohanis 1 x 20 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT) 70 kV Bolok-Maulafa-Noibonat-Nonohonis. Pengoperasian ini sekaligus menandai masuknya Soe dalam interkoneksi sistem Timor.
Peresmian GI Nonohonis dan SUTT Bolok – Nonohonis dilakukan di Soe, Timor Tengah Selatan yang dihadiri langsung oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri dan Bupati Timor Tengah Selatan Paulus Mella.
Dengan pengoperasian GI dan SUTT Nonohanis PLN berhasil menghemat biaya pokok produksi listrik hingga Rp. 345,3 juta per bulan yang didapatkan dari pengurangan biaya pengangkutan BBM ke PLTD Soe serta memaksimalkan pengoperasian pembangkit di Bolok dan Tenau.
Sebelumnya listrik untuk wilayah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan hanya disuplai dari PLTD Soe dengan sistem isolated, sehingga jika ada gangguan dari PLTD Soe otomatis pemadaman tidak bisa terhindarkan. Kini dengan adanya GI dan SUTT Nonohanis daya listrik yang diproduksi dari pembangkit listrik Kupang dapat disalurkan sampai dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan, sehingga kabutuhan listrik dan kehandalan sistem di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat terpenuhi. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan percepatan ekonomi di daerah setempat.
“Alhamdulillah PLN berhasil mengoperasikan GI dan SUTT untuk wilayah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Meski sempat mengalami kendala pembebasan tanah, namun dengan kerja keras PLN, dukungan Pemerintah setempat, stakeholder serta kerelaan warga, maka seluruh kendala akhirnya bisa diatasi dengan baik. Kami harapkan dengan pengoperasian GI dan SUTT warga akhirnya bisa merasakan sistem kelistrikan yang lebih handal,” ujar Machnizon Masri.
Senada dengan hal tersebut, Bupati Timor Selatan, Paulus Mella mengucapkan terima kasih atas pengoperasian GI dan SUTT Nonohonis. Peningkatan infrastruktur kelistrikan diharapkan bisa menjadi angin segar untuk sektor industri dan dapat menarik investor di wilayah Timor Tengah Selatan.
Kehadiran GI Nonohonis dengan kapasitas 20 MVA diharapkan bisa memenuhi permintaan pelanggan baru. Adapun beban puncak di Soe saat ini mencapai 5 MW atau sebesar 31% dari kapasitas GI.
Sementara SUTT 70 kV di sistem Timor menghubungkan PLTU Bolok – GI Maulafa – GI Naibonat – GI Nonohanis dan GI Nonohonis – GI Kefamenanu – GI Atambua – PLTU Atapupu.
Sebelumnya PLN juga telah berhasil mengoperasikan Gardu Hubung Undana yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kelistrikan di Kota Kupang. Selain dapat meminimalisir terjadinya gangguan distribusi, juga akan meningkatkan kualitas tegangan yang mendapat suplai langsung dari Gardu Induk 70 kV Maulafa.
Saat ini PLN Juga tengah membangun SUTT 70 kV dan GI 70 kV sampai dengan Atapupu – Kabupaten Belu. Untuk itu, PLN mohon dukungan dan bantuan dari Pemerintah serta para stakeholder, agar pembangunan ini dapat selesai sesuai dengan rencana.