Beranda ENERGI Kelistrikan Garap Proyek Transmini, PLN dan Waskita Dapat Kucuran Dana Rp44 Triliun

Garap Proyek Transmini, PLN dan Waskita Dapat Kucuran Dana Rp44 Triliun

Jakarta-TAMBANG. PT PLN (Persero) dan Waskita Karya mendapat kucuran dana Rp44 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Bank Central Asia untuk pembangunan jaringan transmisi sepanjang 480 kilometer dari New Aur Duri (Jambi) hingga Perawang (Riau).

Perjanjian Tripartit tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq dan Direktur Utama BRI Asmawi Syam. Acara ini turut pula dihadiri oleh Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja.

Dari kucuran dana sebesar Rp4,4 triliun tersebut, Rp3,4 triliun berasal dari BRI dan Rp1 triliun dari BCA. BRI berperan sebagai agen fasilitas untuk mencari kreditur proyek transmisi 500 kV rute New Aur Duri (Jambi) – Peranap (Riau) dan Peranap – Perawang (Riau). Adapun BCA adalah kreditur sekaligus Agen Jaminan dalam perjanjian kredit sindikasi.

“Pada kesempatan ini, kembali kita membuktikan komitmen sebagai komponen bangsa, bahwa PLN bersama-sama dengan perbankan nasional menunjukkan kerja sama yang sangat baik dalam memajukan Indonesia, khususnya dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan,” ujar Sofyan di Jakarta, Senin (23/5).

Pengerjaan pembangunan transmisi listrik 480 kilometer sirkit (kms) di Sumatera oleh Waskita Karya terdiri dari dua paket. Paket satu pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit dari New Aur Duri ke Peranap dengan panjang transmisi 320 kms dan masa pembangunan selama tiga tahun. Nilai kontrak paket satu sebesar Rp3,88 triliun.

Sementara paket dua, pembangunan transmisi 500 kV dengan tower empat sirkit dari Peranap ke Perawang sepanjang 160 kms dan masa pembangunan selama tiga tahun. Nilai kontrak paket dua sebesar Rp2,83 triliun.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, menambahkan bahwa kredit sebesar Rp4,4 triliun akan diberikan seluruhnya kepada Waskita, tetapi pinjaman tersebut bakal dikonversi menjadi kredit PLN setelah jaringan transmisi selesai dibangun.

“Jika proyek pembangunan transmisi yang dilakukan oleh Waskita Karya selesai, maka akan diserahkan kepada PLN dan nantinya akan dilakukan konversi kredit dari Waskita Karya kepada PLN,” papar Made.

Transmisi 500 kV Sumatera yang dibangun ini merupakan backbone atau penyangga utama penyaluran listrik dari pembangkit-pembangkit listrik yang berada di wilayah Sumatera bagian selatan ke Sumatera bagian utara. Juga diharapkan mampu menciptakan stabilitas penyaluran listrik di sistem jaringan listrik seluruh Sumatera.

Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan proses pembangunan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kms dalam rangka mendukung Program 35.000 MW dapat dipercepat. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan adalah tanggung jawab seluruh stakeholders kelistrikan. PLN sebagai salah satu agen pembangunan akan mengajak seluruh komponen untuk mewujudkan tujuan-tujuan nasional yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

PLN terus membuka peluang kerjasama bagi perbankan dalam negeri. Hal ini mengingat pada kebutuhan listrik yang begitu besar, perkembangan masyarakat dan tuntutan pemerintah untuk menyejahterakan Indonesia, membutuhkan pembiayaan yang besar. Oleh karena itu, diperlukan kemitraan yang lebih luas dengan perbankan dalam dan luar negeri.

Nantinya, jika jaringan transmisi yang dibangun oleh kontraktor Waskita Karya sudah beroperasi, maka akan sangat membantu sistem kelistrikan Sumatera, khususnya Jambi dan Riau.