Jakarta-TAMBANG. Pemerintah mengaku telah berhasil memikat sejumlah investor dari Tiongkok untuk menggarap proyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) selama lima tahun ke depan.
Kepala Staf Kepresidenan RI, Luhut B Pandjaitan mengatakan hingga saat ini sudah ada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Tiongkok yang datang ke Indonesia untuk menyampaikan minat berinvestasi di sektor pembangkit listrik tersebut. Namun, katanya, pemerintah tidak serta merta menerima para penanam modal itu.
“Kita surprise sekali teman-teman dari BUMN Tiongkok datang mau investasi. Tapi kita tidak mau kalau teknologinya KW 3. Kita maunya KW 1 dan butuh banyak,” kata Luhut saat Diskusi Perkembangan Perekonomian Terkini oleh Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera di Sun City Hotel, Jakarta, Rabu (8/7).
Permintaan tersebut, sambung Luhut tetap memperhatikan kondisi ekonomi di Tiongkok yang sedang lesu. Namun demikian, ini adalah kesempatan emas bagi investor asal Negeri Tirai Bambu itu untuk membenamkan modal di Indonesia.
“Saya paham keadaaan ekonomi Tiongkok sedang tidak bagus. Kalau investasi di Indonesia, akan sangat bagus buat mereka karena cost of fund jauh lebih rendah dibanding negara lain,” jelasnya.
Sejauh ini, ia menuturkan, pemerintah tetap optimis bisa membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 42 ribu MW. “Jika yang 42 ribu MW itu tidak terlaksana, kita bisa bangun listrik 35 ribu MW,” ujarnya.