Beranda Event ANTAM Menyambut Positif Holding BUMN Tambang

ANTAM Menyambut Positif Holding BUMN Tambang

Jakarta – TAMBANG. PT ANTAM (Persero) Tbk (IDX: ANTM) menyambut positif gagasan Pemerintah tersebut sebagai upaya penguatan perusahaan BUMN di sektor pertambangan. ANTAM nantinya akan masuk terkonsolidasi ke dalam Holding BUMN Pertambangan bersama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (INALUM) serta kepemilikan 9,36% saham Pemerintah di PT Freeport Indonesia (PTFI).

“ANTAM sebagai Perusahaan BUMN berbasis sumber daya mineral dengan komoditas utama nikel, emas dan bauksit menyambut positif gagasan Pemerintah dalam pembentukan Holding BUMN Pertambangan. Dengan momentum tren kenaikan harga komoditas saat ini, pembentukan holding akan semakin meningkatkan skala, diversifikasi bisnis, posisi, likuiditas keuangan serta upaya efisiensi biaya operasi,” ujar Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman dalam keterangan resminya selasa (23/9).

Pembentukan Holding BUMN Pertambangan diharapkan akan meningkatkan profil cadangan dan sumber daya mineral dan batu bara yang dimiliki, baik melalui kegiatan eksplorasi maupun akuisisi. Selain itu juga untuk mendukung optimalisasi upaya program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri, serta untuk menciptakan perusahaan pertambangan nasional yang dapat bersaing secara global dan tumbuh menjadi perusahaan pertambangan besar dunia.

“Pembentukan holding ini merupakan shareholder action Pemerintah sebagai upaya penguatan kinerja dan restrukturisasi BUMN Pertambangan dalam mendukung optimalisasi program hilirisasi sumber daya mineral dan batubara untuk menghasilkan produk yang menciptakan nilai tambah yang dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional,” Jelas Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Alysious Kiik Ro.

Sebagai langkah awal, pembentukan holding BUMN Pertambangan dilakukan dengan menunjuk INALUM sebagai holding BUMN Pertambangan dengan pertimbangan status kepemilikan saham INALUM yang masih 100% dimiliki oleh Negara sehingga proses konsolidasi BUMN Pertambangan diharapkan dapat dilakukan lebih cepat, optimal dancontrollable.