Beranda Event Wapres Buka GIIAS 2019: Kemajuan Industri Otomatis Indonesia

Wapres Buka GIIAS 2019: Kemajuan Industri Otomatis Indonesia

Jakarta, TAMBANG – GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Kamis (19/7). Wakil Presiden didampingi oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya.

 

Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla dalam pidato pembukaannya mengatakan, industri otomotif di Indonesia memiliki sejarah yang panjang selama 70 tahun. Menurutnya tema Future in Motion menggambarkan dinamika industri mobil kedepannya.

 

“Wajar apabila kita semua mendukung industri ini sebaik-baiknya, ditambah dengan kemajuan ekonomi di kota-kota besar. Tentunya dibutuhkan dukungan dari kementerian agar pemakaian mobil bisa teratur,” ungkap Jusuf Kalla di ICE BSD City, Kamis (19/7).

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, saat Membuka GIIAS 2019 (Foto: Istimewa)

 

Jusuf Kalla menjelaskan, Industri mobil Indonesia sudah berusia hampir 100 tahun. Diawali dengan pabrik perakitan General Motor 1920 di wilayah Tanjung Priuk. Ia mengatakan industri mobil sangat dinamis, mulai dari teknologi, harga dan cara pemakaiannya. Pemerintah mendukung pengembangan industri tersebut termasuk perdagangan dalam negeri serta ekspor. Salah satu bentuk dukungan adalah tersedianya car terminal untuk melayani industri mobil di sekitar Bekasi dan Karawang, serta akan dibangun car terminal terbesar di Subang yang diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect.

 

“Pameran GIIAS 2019 pada hari ini akan memberikan indikasi kemajuan dan contoh dari kemajuan yang akan dicapai dalam industri otomotif,” lanjut Jusuf Kalla.

 

hal senada juga diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Ia menekankan pentingnya penyelenggaraan pameran yang menjadi jendela industri otomotif Indonesia. Menurutnya GIIAS kali ini membuktikan bahwa industri otomotif menjadi salah satu dari lima industri yang menjadi prioritas perkembangan.

 

“Jika didukung oleh pemain industri termasuk para principal dari setiap APM pendukung, kita dapat meraih jumlah ekspor di 350.000 unit,” ungkap Airlangga.

 

Airlangga mengungkapkan target ekspor di tahun 2025 adalah sebanyak 1.000.000 unit. Sebanyak 20 persen dari target tersebut adalah electric vehicle. “Komitmen untuk mengembangkan serta membangun kendaraan berbasis listrik ini telah menjadi diskusi utama dengan investasi sebesar USD2 triliun,” lanjut Airlangga.

 

Dalam sambutannya Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi mengatakan GIIAS merupakan pameran otomotif dunia berkelas internasional dan satu-satunya pameran otomotif Indonesia yang mendapatkan dukungan penuh dari OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles), sebuah asosiasi otomotif dunia. GIIAS adalah pameran berkelas dunia yang konsisten mendukung pertumbuhan industri otomotif Indonesia.

 

“GIIAS fokus untuk memberikan informasi mengenai industri otomotif global dan khususnya perkembangan industri otomotif Indonesia ke mata dunia, GIIAS diharapkan akan menjadi dorongan kuat bagi pertumbuhan ekspor kendaraan Indonesia,”ungkap Nangoi di ICE BSD City, Kamis (19/7).

 

Nangoi juga melaporkan, saat ini industri otomotif Indonesia sudah mandiri dalam memenuhi kebutuhan domestik, pencatatan impor otomotif Indonesia pada tahun 2018 adalah sekitar 90 ribu unit, terus menurun dari pencatatan tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dirangkum GAIKINDO, ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) sepanjang 2018 tumbuh 14,44 persen menjadi 264.553 unit dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

Kendaraan-kendaraan dari Indonesia tersebut telah diekspor ke 80 negara, yang mencakup ASEAN, Asia, Afrika, Jepang, serta beberapa negara Amerika. Tahun ini GAIKINDO akan mengupayakan angka ekspor dapat mencapai 300 ribu unit.