Jakarta, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pasca tambang melalui program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB) di area pemberdayaannya.
Area pemberdayaan PT Vale meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda dan Towuti.
CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy mengatakan, Vale, secara global, memiliki tiga prioritas dalam seluruh keputusan bisnis, yakni 3P (People, Planet, dan Profit). VALE sendiri mengejawantahkan prinsip “People” dalam 3P tersebut, salah satunya, dengan hadirnya Program P3SRLB ini.
“Kami melihat adanya peningkatan hasil total dari seluruh program pemberdayaan masyarakat lokal yang kami jalankan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7).
Tak hanya itu, Febriany Eddy mengaku kerap terenyuh saat bertemu langsung dengan para petani di area pemberdayaan. “Salah satu kesan mendalam saya dapat saat berdiskusi dengan petani di Morowali beberapa waktu lalu. Saya terharu karena ketekunan petani dalam mengikuti program P3SRLB dari kami, serta keteguhan mereka untuk mendukung kami dan industri pertambangan melalui cara mereka, yakni menyiapkan pangan yang sehat, produktif, dan sustainable,” katanya.
Febriany Eddy menambahkan,PT Vale berupaya menjaga komitmennya dalam mewujudkan tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan ESG (Environment, Social, Governance). Program P3SRLB termasuk komitmen sosial, yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan.
“Salah satu nilai Vale adalah menghargai bumi dan masyarakat. Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini. Selain itu, kami tak hanya memberi bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita dorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan,” tuturnya.
Program pertanian organik merupakan inisiatif dari PT Vale untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas, serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Sektor pertanian juga dipilih berdasarkan kondisi daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan nafkah dari bidang ini.
Pertanian organik terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan di sisi lain menghemat ongkos selama tanam hingga panen.
Program ini merupakan inisiatif dari PT Vale Indonesia untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas hasil dari para petani dan peternak di sekitar daerah operasionalnya di dalam wilayah pemberdayaan. Sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat jika pertambangan bukan lagi menjadi sumber penghasilan daerah mereka.
Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2015, dan hingga saat ini telah membina kurang lebih 44 kelompok masyarakat terdiri dari kelompok tani, kelompok Wanita tani, kelompok peternak, kelompok disabilitas dan 10 kelompok masyarakat lokal yang berada di sekitar wilayah pemberdayaan PT Vale.
Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dirilis oleh PT Vale Indonesia pada Mei 2023, kesepuluh kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.