Jakarta-TAMBANG. PLN akhirnya merampungkan seluruh pembangunan tower darurat sebagai pengganti tujuh tower yang roboh di Jekanraya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Rampungnya seluruh pekerjaan ditandai dengan proses energize atau proses koneksi, pemberian tegangan dan sinkron yang dilakukan Senin pukul 23.40 WIB. Dalam siaran pers yang masuk ke redaksi Majalah TAMBANG (17/11), PLN menjelaskan pasokan listrik dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Tengah sebesar 45 Mega Watt (MW) normal kembali.
PLN juga memastikan tidak ada lagi pemadaman bergilir karena kekurangan daya di Palangka Raya seperti terjadi beberapa hari terakhir. Warga Palangka Raya bisa kembali menikmati listrik secara normal. Seperti yang diketahui angin kencang yang terjadi pada Sabtu 7 November lalu telah merobohkan tujuh tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT ) di daerah ini. Ke tujuh tower tersebut yakni tower nomor 359, 360, 361, 362, 363, 364, dan 365.
Sebanyak lima tower darurat yang membentang dari titik 362 hingga 365 telah diuji coba sebelumnya untuk memastikan keamanan dan kelancaran pasokan listrik. PLN juga telah mendirikan tiang Tegangan Menengah (TM) yang membentang dari titik 359 hingga 362. Dengan total pembangunan tiang TM sebanyak 27 gawang yang keseluruhannya telah dipastikan kekuatannya.
Selain mendirikan tower darurat dan tiang TM, PLN juga telah berhasil merenovasi tower existing di titik 359 dan titik 365. Renovasi tower existing ini akan terus dilanjutkan.
“Syukur Alhamdulillah, ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu, kami akhirnya berhasil menyelesaikan seluruh pengerjaan tower darurat ini. Dengan siapnya seluruh tower yang ada, ini berarti 45 MW kekurangan pasokan listrik untuk warga Palangka Raya bisa terpenuhi. Kami juga mohon maaf untuk keterlambatan waktu sebelumnya, hal ini dikarena faktor cuaca yang tidak mendukung,” ujar General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Selain masalah cuaca, tantangan terbesar dari pembangunan tower emergency adalah lokasi kejadian yang berada lahan gambut sehingga pondasi harus benar-benar kuat menopang tower.
Sebanyak 225 personil yang didatangkan dari Palangka Raya, Banjarmasin, Kapuas, Barabai, Kota baru, Balikpapan, Jakarta dan Surabaya dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan tower darurat dan perbaikan tower yang roboh. PLN juga mendapatkan bantuan tenaga dari TNI, sebanyak 50 personil TNI dari zonif 631 Palangkaraya yang aktif membantu pembangunan tower darurat.
Selain itu PLN juga berterimakasih kepada masyarakat Palangka Raya yang telah sabar serta memberikan dukungan dan kontribusi nyata selama pembangunan yang ada. Meski lokasi pembangunan tower berada di dekat pemukiman warga namun warga sangat mendukung. Sejak proses pembangunan tower darurat berlangsung, tak henti-hentinya warga sukarela memberikan bantuan dan kemudahan kepada personil PLN yang sedang bekerja dilapangan. Tidak hanya itu, warga juga rela sebagian rumahnya dilewati kabel track schoor milik PLN. Belum lagi banyak warga yang merelakan lahannya digunakan untuk pendirian tiang TM.
“Selama sepekan ini kami merasa sangat terbantu dengan kerjasama warga setempat yang dengan ikhlasnya memberikan dukungan berupa moril maupun materiil, support warga menjadi penyemangat kami selama pekerjaan ini kami lakukan. Dan Alhamdulillah kini listrik kembali normal,” kata Purnomo.
Sementara itu terkait rumah warga yang terkena dampak langsung robohnya tower, PLN saat ini tengah melakukan proses perbaikan terhadap seluruh rumah yang rusak.