Palu, TAMBANG – Relawan tanggap darurat bencana Tim Bayan Grup melaporkan, masih menemukan jenazah di tengah reruntuhan puing-puing. Terhitung sejak memasuki fase pemulihan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ada lima jenazah yang kembali ditemukan di Kecamatan Petobo. Itu adalah lokasi terjadinya fenomena pembuburan tanah atau likuifaksi.
Jenazah kelima berhasil dievakuasi oleh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Kamis (8/11) sore. Petugas bergerak setelah memperoleh informasi dari kru Bayan Grup yang bekerja meratakan puing bangunan bercampur lumpur di Petobo.
“Jenazah yang ditemukan terakhir telah diidentifikasi. Infonya jenazah laki-laki,” ungkap pimpinan Bayan Emergency Response Team, Windi Kaliti kepada tambang.co.id, di Palu Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (9/11).
Sebelumnya, relawan yang terdiri dari beberapa perusahaan sub kontraktor di PT Bayan Resources ini menemukan empat jenazah dalam kondisi yang berbeda-beda, terdiri dari dua perempuan dewasa, sat anak-anak, dan satu pria dewasa.
“Salah satu jenazah ibu-ibu ditemukan dengan kondisi yang tidak utuh, kakinya putus entah di mana. Di lehernya, mengenakan perhiasan kalung emas,” ungkap operator alat berat Bayan Grup di lokasi, Sugianto.
Untuk diketahui, relawan Bayan Grup ini diisi oleh delegasi dari PT Indonesia Pratama, PT Nirmala Matra Nusa, PT Mandiri Herindo Adiperkasa (MHA), PT Karunia Armada Indonesia (KAI). Terkait asupan logistik, mereka dipasok oleh PT Petrosea dan PT Thiess.
Mereka disebar di Palu, Donggala, dan Sigi sejak 29 September lalu, dan direncakan pulang ke site pada 15 November mendatang. Mereka bahu-membahu memulihkan daerah terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi bersama tim gabungan sektor ESDM lainnya.
Jumat pagi (9/11) ini, mereka bergerak di tiga titik prioritas, yaitu Petobo, Dunia Baru, dan Roa-Roa. Tim gabungan ESDM yang masih bertahan membantu di antaranya, PT Pama Persada Nusantara, United Tractor, dan PT Tiara Marga Trakindo.