Jakarta, TAMBANG – Penyedia layanan pertambangan global, Thiess, berhasil mengekspor armada truk pertama yang direkonstruksi oleh mereka yaitu lima truk Cat 789 dari Pulau Batam, Indonesia ke Perth, Australia.
Setelah ini akan disusul dengan lebih banyak truk untuk mendukung permintaan armada pengangkutan yang terus meningkat.
Tim Thiess Rebuild Centre di Indonesia mengatur ulang jam penggunaan pada setiap truk menjadi nol jam, memperpanjang umur layanan setiap truk antara 40.000 hingga 60.000 jam, dengan rekonstruksi penuh yang mencakup perbaikan semua komponen utama serta perbaikan rangka dan sistem kelistrikan.
Sejak dibuka pada Januari 2024, tim telah menyelesaikan 17 truk, dengan enam truk lainnya hampir selesai. Sebanyak 31 truk diperkirakan akan diselesaikan dan diekspor sebelum akhir tahun.
Executive Chair dan CEO Thiess Group, Michael Wright, mengatakan rekonstruksi truk dan komponen Perusahaan menegaskan komitmen Thiess terhadap solusi berkelanjutan dan inovasi dalam pertambangan.
“Peralatan dan komponen yang direkonstruksi akan menghasilkan produktivitas mesin yang lebih baik, dengan mengintegrasikan pembaruan produk dan perbaikan teknologi, memberikan keandalan dan efisiensi pertambangan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah bagi klien kami,” ujar Michael dalam keterangan resmi, Minggu (27/10).
Pusat ini juga berfungsi sebagai inkubator, memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi dekarbonisasi dan teknologi bahan bakar alternatif, dengan peluang di masa depan untuk menawarkan layanan ini kepada klien.
“Tim rekonstruksi kami telah berhasil mengembangkan solusi inovatif, seperti membangun kotak pengendali tangga diagonal dari komponen terpisah, yang membantu mengatasi masalah rantai pasokan global,” ucapnya.
Berlokasi strategis di dekat Singapura untuk melayani operasi Thiess di Asia dan Australia, pusat ini menunjukkan peran yang dapat dimainkan Thiess di masa depan pertambangan berkelanjutan, yang mencakup penciptaan peluang di masyarakat tempat perusahaan beroperasi.
General Manager Thiess Engineering Indonesia, Daryl Albury, mengatakan Thiess telah berinvestasi dalam beberapa program lokal di kawasan Batam.
“Kami telah bermitra dengan Politeknik Negeri Batam dan sekolah-sekolah kejuruan di seluruh Batam untuk menyediakan program pengalaman kerja dan mensponsori pemuda setempat untuk ikut serta dalam Program Magang unggulan kami di Pusat Pelatihan Balikpapan, yang memberikan keterampilan berharga dalam bidang mekanik dan teknik elektro otomotif,” ucap Daryl.
“Kontribusi ini memastikan bahwa kami membantu membangun tenaga kerja yang kuat dan jalur pekerja lokal terampil yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi di seluruh wilayah,” imbuhnya.
Untuk memperkuat dampak komunitas Thiess, tim Thiess Rebuild Centre juga telah bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam berbagai inisiatif yang bertujuan mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Selain menanam 500 pohon bakau dan mendistribusikan 20 tempat sampah yang terbuat dari tong minyak daur ulang untuk mendukung kebersihan dan daur ulang di seluruh wilayah, Thiess telah bergabung dalam program pengurangan stunting pada bayi yang dipimpin pemerintah, memberikan dukungan nutrisi penting kepada 10 bayi yang terdampak dan keluarga mereka di Batam.
“Melalui program ini, kami melihat perbaikan kesehatan yang positif, dengan peningkatan berat dan tinggi badan bayi-bayi tersebut,” ungkap Daryl.
Dengan adanya Thiess Rebuild Centre, Thiess menegaskan kembali komitmennya terhadap praktik berkelanjutan, dukungan komunitas, dan kemajuan teknologi, menetapkan standar baru untuk layanan pertambangan berkelanjutan dan manajemen aset.