Jakarta, TAMBANG – Smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang terletak di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah meledak pada Sabtu (23/12). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 06.15 Wita ini menelan 13 korban jiwa dan 39 orang luka-luka.
Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan menyebut 13 orang yang meninggal dunia terdiri dari 8 orang pekerja asal Indonesia dan 5 orang pekerja dari Tiongkok.
“Perkembangan terbaru hingga pukul 15.00 Wita, diketahui situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Jumlah korban meninggal terbaru yang terkonfirmasi adalah 13 orang, terdiri atas 5 pekerja asal Tiongkok dan 8 dari Indonesia,” ungkap Dedy dalam keterangannya.
Sementara itu sebanyak 39 orang luka-luka telah mendapatkan perawatan. Korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Untuk itu, pihaknya segera membentuk tim penanganan dampak kecelakaan smelter nikel ini.
“Sebagai respons cepat atas kasus kecelakaan ini, pihak IMIP segera membentuk tim penanganan dampak kecelakaan. ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah,” ujar dia.
Menurut Dedy, kronologi peristiwa ini diketahui terjadi pukul 06.15 Wita pagi. Menurutnya, sumber ledakan terjadi pada tungku feronikel nomor 41 yang masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
“Dinding tungku lalu runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar dan menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka,” bebernya.
Pasca Kecelakaan, penyelamatan di lokasi segera dilakukan oleh tim PT IMIP dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya. Manajemen PT IMIP juga telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca kecelakaan, termasuk kenyamanan emosional kepada keluarga korban dan analisis kecelakaan.
“Saat ini, tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulteng, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali,” pungkasnya.