Jakarta, TAMBANG – Harita Nickel menyalurkan sumbangan berupa unit alat polymerase chain reaction (PCR) untuk menangani penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku Utara. Perusahaan nikel yang beroperasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan ini turut mendonasikan pula sebanyak 6 unit ventilator.
“Alat PCR dilengkapi pendukung lainnya seperti kabinet penyimpanan sampel, alat sterilisasi Tomy Autoclave SX Series, serta alat pendingin sampel. Alat ini juga dapat mendeteksi infeksi HIV, Hepatitis C, infeksi cytomegalovirus, HPV, Gonore, Klamidia, penyakit Lyme dan juga Pertusis,” jelas Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada, anak usaha Harita, Donald Hermanus melalui keterangan resmi yang diterima tambang.co.id, Senin (3/8).
Sumbangan unit PCR itu diterima langsung oleh Bupati Halsel, Bahrain Kasuba di Labuha. Sementara unit ventilator diserahkan kepada Sekretaris Provinsi Malut, Syamsuddin Abdulkadir.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsuddin menyampaikan, dukungan dari pihak swasta semacam ini sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di tingkat daerah.
Tipe Alat
Adapun unit PCR yang diserahkan bertipe Aries produksi Luminex, Amerika Serikat. Alat ini dapat melakukan pengujian 12 spesimen setiap 2 jam. Sehingga dalam sehari, tenaga medis dapat menguji lebih dari 100 spesimen.
Sedangkan 6 unit ventilator yang diserahkan, merupakan tipe Yuwell YH 725 Bi-level yang mudah dioperasikan dan dipindahkan. Pemilihan tipe ini bertujuan agar tenaga medis dapat memobilisasi unit sesuai kebutuhan.
“Sebelumnya, telah ada bantuan ventilator dari Harita sebanyak 5 unit. Hari ini, diberikan pula 6 set,” ungkap Syamsuddin.
Selain unit PCR dan ventilator, Harita juga membantu kelengkapan pendukung operasional peralatan medis, antara lain 1.500 swab dan VTM (Virus Transport Medium) sebagai tempat spesimen dari proses swab, dan sebanyak 600 cassette yang sudah diisi dengan reagent PCR cartridge.
Kemudian kacamata pelindung, pakaian hazmat, masker, cairan pembersih tangan, tisu antiseptik, alat pengukur suhu tubuh, dan paket peralatan tes cepat (rapid test kit). Bahkan, Harita Nickel juga menambah bantuan tempat karantina, dengan menyewa hotel di daerah Labuha dengan kapasitas 40 kamar.