Bogor, TAMBANG – Tambang bawah tanah milik PT Aneka Tambang (Antam) ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu destinasi taman wisata edukasi atau geopark di Indonesia. Lokasinya berada di Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
Tambang bawah tanah milik perusahaan emas pelat merah itu dikemas menjadi museum. Secara keseluruhan, geopark Pongkor punya luas area sekitar 130 ribu hektare lebih, yang terdiri dari geosite Pongkor, Leuwiliang, Tenjolaya, dan Parung. Museum tambang bawah tanah sendiri, termasuk dalam bagian geosite Pongkor.
Saat meresmikan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, pihaknya berharap geopark Pongkor ini dapat mengerek perekonomian masyarakat sekitar.
“Geopark bisa men-track wisatawan dalam jumlah besar,” ungkap Arief di geopark Pongkor, Jumat (30/11).
Sebelumnya, geopark Pongkor telah diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dengan bentukan bentang alam berupa pegunungan, perbukitan, lembah hingga daratan yang mencakup 172 desa dalam 15 Kecamatan.
Wilayah ini memiliki potensi keragaman geologi, hayati, dan budaya. Untuk Destinasi wisata geologi, selain museum tambang Pongkor, ada juga Curug Sawer, Curug Seribu, Kawah ratu, Curug Nangka dan sebagainya. Sedangkan wisata hayati diantaranya, kawasan wisata Cikaret (Kawaci), kebun teh Nirmala, Elang Jawa, Owa Jawa, Surili dan lain-lain.
Untuk wisata budaya, kawasan geopark turut memamerkan kampung adat Urug, kampung budaya Sindang Barang, kesenian dan makanan khas Sunda.
“Geopark adalah sebuah konsep terpadu dalam memanfaatkan kekayaan alam baik geologi atau hayati. Termasuk juga budaya yang jadi nilai plus pengembangan geopark,” ungkap Deputi Kemaritiman Sekertariat Kabinet Republik Indonesia, Agustina Urbaningrum.
Sebagai pendukung dalam pengembangan geopark, sambil menuntaskan kewajibannya menuju tahap pasca tambang, Antam ikut mempersiapkan program dan sarana pendukung di geosite Pongkor itu.
Saat ini, Antam UBPE Pongkor masih beroperasi. Direncanakan, durasi operasional Antam akan berakhir pada tahun 2020, dan memasuki tahap pasca tambang pada tahun 2021.
Keberadaan museum tambang bawah tanah merepresentasikan aspek edukasi melalui transfer pengetahuan tentang aktivitas operasional penambangan, sekaligus pengolahan bijih emas, dan berbagai kegiatan penunjang lainnya.
Selain penambangan, Antam UBPE Pongkor juga terintegrasi dengan fasilitas smelter. Dari 1 juta ton bijih emas, setidaknya dapat menghasilkan emas murni sekitar 4 gram. Sisanya, digolongkan sebagai limbah atau tailing.
Untuk diketahui, hasil olahan tailing itu dimanfaatkan menjadi bagian bangunan di area geopark Pongkor. Tak hanya paving block, tailing Antam juga diolah menjadi genteng dan beton, yang diaplikasikan pada beberapa bangunan di lokasi penambangan.