Jakarta,TAMBANG, Perusahaan produsen energi bersih, PT. Sumber Energi Sukses Makmur (SESM)menyerahkan dana riset pengembangan PhotoVoltaic kepada Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM -ITB). Dukungan ini merupakan kelanjutan kerjasama antara kedua belah pihak yang telah dibuat sejak tahun lalu.
“Dukungan SESM terhadap ITB merupakan bentuk sinergi kami dalam membangun energi berkelanjutan di Indonesia” ungkap Presdir dan CEO PT SESM Zulfian Mirza, usai penyerahan dana riset pada pada Rabu (12/08/2020) di Jakarta.
Zulfian berharap lewat dukungan ini, ITB juga dapat melakukan riset secara optimal untuk kepentingan industri solar panel tanah air. Lebih jauh pihaknya juga mengapresiasi kerjasama kedua belah pihak yang terjalin baik selama ini.
Pihaknya pun turut menyampaikan kilas perkembangan bisnis SESM yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan dan mitra dari China. Kerja sama ini dibuat untuk pengembangan PLTS berkapasitas 10.5 MW. Selanjutnya, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama pembuatan mobil listrik yang rencananya akan dikembangkan di Batam.
Semua ini ini merupakan komitmen SESM untuk pengembangan renewable energi di Indonesia. Sehingga kerjasama dengan FTTM ITB diharapkan bermanfaat di kemudian hari.
“Perusahaan ini sangat berkomitmen dengan pengembangan renewable energy. Kita berharap FTTM- ITB bisa terus mengembangkan riset dan masuk ke industri lebih lanjut” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Prof. Ridho K. Wattimena selaku Dekan FTTM menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin baik dengan SESM. Pihaknya pun berharap bantuan ini dapat segera dimanfaatkan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
“Mudahan bantuan ini dapat segera kita manfaatkan untuk penelitian di Metalurgi” ujarnya.
Prof Syoni Soepriyanto selaku kordinator riset Prodi Metalurgi ITB menambahkan produk PLTS 10 Kwp rooftop yg telah dipasang di gedung ITB dalam kerjasama sebelumnya, telah menghasilkan daya sekitar 8 MW selama Januari hingga Juli 2020. Energi ini menurutnya harus digunakan lebih lanjut ke media penyimpanan.
Untuk itu pihaknya juga akan melakukan riset baterai dengan melibatkan beberapa mahasiswa yang sedang melakukan Tugas Akhir meneliti PKTS yang ada di rooftop tersebut.
Sementara itu Zulfiadi selaku Ketua Prodi Metalurgi ITB menyampaikan bahwa ke depan, masyarakat global akan beralih ke energi alternatif. Sementara pada sisi lain, saat ini Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan energi alternatif ini.
Sehingga dukungan riset perguruan tinggi oleh pelaku industri diharapkan dapat mempercepat Indonesia untuk mempersiapkan peralihan ke energi alternatif. “Terima kasih atas inisiatif yang sudah dilakukan oleh SESM bagi kami dan juga untuk Indonesia” tutup Zulfiadi.