Jakarta,TAMBANG. Kementrian ESDM hari ini menyampaikan kinerja sepanjang tahun 2020. Dari sisi investasi disebutkan tahun 2020 total investasi sektor ESDM mencapai USD24,4 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari sektor Minyak dan Gas Bumi sebesar USD 12,1 Miliar. Kemudian dari sektor ketenagalistrikan yang menyumbang USD 7,1 miliar. Lalu Sektor Minerba menyumbang USD 3,9 miliar. Sisanya Sektor EBTKE sebesar USD 1,4 miliar.
Melihat perkembangan yang ada saat ini Pemerintah mematok target investasi untuk tahun 2021 di sektor ESDM sebesar USD36,4 miliar. Kontribusi sektor pertambangan mineral dan batu bara diharapkan sebesar USD 6,0 miliar. Sementara yang terbesar masih berasal dari sektor Minyak dan Gas Bumi sebesar USD 17,6 miliar.
Dalam paparan yang disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan didampingi oleh pejabat Madya di Lingkup Kementrian ESDM dipaparkan juga kinerja sektor minerba. Produksi batu bara tahun 2020 mencapai 558 juta ton. Ini berarti melampaui target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 550 juta ton.
Dari jumlah tersebut yang dipasok untuk pasar dalam negeri sebesar 133 juta ton. Jauh dibawah yang ditetapkan Pemerintah sebesar 155 juta ton. Hal ini dapat dimaklumi mengingat konsumsi batu bara PLN juga turun karena kebutuhan listrik juga menurun di masa pandemi.
Tahun 2021 Pemerintah menetapkan target produksi batu bara sebesar 550 juta ton. Sama dengan target produksi tahun 2020. Sementara DMO ditetapkan sebanyak 137 juta ton.
Hal lain yang juga disampaikan Menteri ESDM terkait dengan sektor Minerba adalah pembangunan smelter. Total realisasi fasilitas pemurnian mineral sampai dengan tahun 2020 sebanyak 19 smelter dan rencana sampai dengan tahun 2024 sebanyak 53 smelter. Jumlah terbanyak masih di komoditi nikel dengan yang sudah berproduksi sebanyak 13 smelter. Dalam perencanaan ada 17 smelter sehingga total pada tahun 2024 mencapai 30 smelter nikel.
Diharapkan tahun 2021 kinerja sektor pertambangan akan lebih baik seiring pemulihan ekonomi global dan juga nasional.