Jakarta,TAMBANG,-Menteri ESDM Arifin Tasrif dan pejabat Eselon I menerima kunjungan Menteri Lingkungan Republik Ceko Richard Brabec. Dalam kesempatan itu Menteri Richard menawarkan kerjasama yang terkait dengan teknologi pertambangan yang berkelanjutan. Juga dekarbonisasi penyediaan energi. Pihaknya juga menyampaikan pengalaman dan keahlian Ceko dalam survei dan pemetaan geologi.
Richard menerangkan Ceko dan Indonesia memiliki kesamaan dalam menghadapi tantangan di bidang penyediaan energi, khususnya terkait dengan net zero emission. Pada tahun 1990-an, penyediaan energi Ceko hampir seluruhnya dipenuhi dari batu bara. Namun dengan adanya komitmen global, Ceko akan menurunkan emisi sebesar 38% dari sektor energi pada tahun 2030. Ini dilakukan agar dapat mencapai net zero emission pada tahun 2050 bersama-sama dengan negara anggota Uni Eropa lainnya.
Sesungguhnya tawaran ini sejalan dengan strategi yang telah disiapkan Menteri ESDM guna meningkatkan pemanfaatan EBT dan mencapai netral karbon. Beberapa strategi yang telah disiapkan, seperti pengembangan EBT secara masif, menghentikan pengoperasian pembangkit listrik berbasis batu bara di tahun 2058. Kemudian pembangkit listrik gabungan pada tahun 2054, konversi pembangkit listrik tenaga diesel menjadi pembangkit listrik EBT.
Lalu implementasi Carbon Capture and Storage atau Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS), peningkatkan penggunaan kendaraan listrik pada tahun 2030 (2 juta mobil dan 13 juta sepeda motor) dan interkoneksi transmisi dan pengembangan kelistrikan smart grid.
“Sungguh sebuah kerhormatan bagi saya adanya pertemuan bilateral tentang energi dan sumber daya mineral. Kita siap berkolaborasi dengan semua pihak, sektor swasta, untuk mengoptimalkan transisi energi dan menciptakan peluang bisnis pertambangan bernilai tambah di Indonesia,” ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Dalam kunjungan ini Richard Brabec didampingi Dubes Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Deputy Minister of Trade and Industry, President of Confederation of Industry Ceko. Lalu beberapa perusahaan Ceko yang ikut hadir juga menyampaikan potensi kerjasama di bidang energi dan industri penunjangnya, antara lain pembentukan joint venture untuk industri solar photovoltaic di Indonesia.
Untuk menindaklanjuti berbagai potensi kerjasama baik di tingkat Pemerintah dengan Pemerintah (G-to-G), maupun swasta dengan swasta (B-to-B) dan Pemerintah dengan swasta (G-to-B), Kementerian Perdagangan dan Industri Ceko menawarkan pembentukan Working Group on Mining, Geology and Energy dengan Kementerian ESDM. Kementerian ESDM menyambut baik wacana ini dan akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan di tingkat teknis.