Jakarta, TAMBANG – PT Bukit Asam (PTBA) menorehkan laba bersih pada kuartal ketiga tahun 2018 mencapai Rp3,93 triliun. Perolehan tersebut meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang berada di angka Rp2,63 triliun.
“Menjalani sembilan bulan, kinerja PTBA tetap positif, dari sembilan bulan sebelumnya. Baik dari sisi operasional atau lainnya. Laba bersih Rp3,93 triliun,” kata Direktur Utama Arviyan Arifin saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/11).
Dari sisi pendapatan, PTBA mencatat peningkatan 21 persen menjadi Rp16 triliun. Sebagian besar pendapatan diraih dari hasil penjualan ekspor.
Secara tonase, penjualan batu bara PTBA, baik ekspor atau domestik, naik sekitar tujuh persen.
Harga jual batu bara yang sedang meroket, disinyalir turut membantu capaian tersebut. Hingga triwulan ketiga tahun ini, harga Newcastle Index mengalami kenaikan hingga 27 persen. Dan membawa dampak positif pada penjualan PTBA, mengerek harga jual sekitar 13 persen.
Selain itu, efisiensi yang dilakukan PTBA, juga berkontribusi pada perolehan tersebut. PTBA berhasil menurunkan Tanjung Enim cash cost (FOB) menjadi Rp560 ribu per ton, dari sebelumnya Rp565 ribu per ton.
Untuk diketahui, total aset PTBA kini berada di kisaran Rp22 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp7,55 triliun.
