Jakarta – TAMBANG. Pembangunan PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI), perusahaan patungan (joint venture) petrokimia nasional, PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) dengan pabrikan ban asal Perancis, Compagnie Financiere Du Groupe Michelin akan selesai pada awal 2018. Saat ini, perseroan akan memasuki tahap EPC (engineering, procurement, and construction).
“SRI telah menunjuk Toyo Engineering Corporation dan PT Inti Karya Persada Tehnik sebagai kontraktor pembangunan pabrik karet sintetis senilai US$ 435 juta di Cilegon, Banten,” ujar Corporate Secretary CAP, Suryandi melalui siaran pers dikutip Rabu, (1/7).
Target SRI adalah untuk memproduksi karet sintetis berkapasitas produksi 120 ribu ton per tahun. Dengan penunjukkan dua kontraktor itu, perseroan akan segera memulai pembangunan pabriknya pada kuartal IV 2015. “Jika sudah selesai, nantinya pabrik ini akan menjadi penghasil satu-satunya karet sintetis dengan proses teknologi yang canggih di Indonesia. Pabrik ini rencananya bisa memproduksi Polybutadiene Rubber dengan Neodymium Catalyst dan Solution Styrene Butadiene Rubber,” paparnya.
Sebanyak 55% dari kepemilikan perusahaan tersebut dikelola oleh Michelin dan sisa 45% dimiliki oleh CAP. Diharapkan, SRI bisa beroperasi awal 2019.
Nantinya SRI diharapkan berroduksi neodymium catalyst butadiene rubber sebesar 40 ribu ton per tahun dan solution styrene butadiene rubber sebanyak 125 ribu ton per tahun. Pada proses produksinya nanti, pabrik ini akan menggunakan bahan baku butadiene yang dihasilkan oleh PT Petrokimia Butadiene Indonesia, yaitu entitas anak Perseroan. Perseroan juga berharap bisa menghasilkan ekspor sebesar US$ 400 juta per tahunnya.