Jakarta, TAMBANG – Aksi koroprasi dilakukan anak perusahaan PT PLN (Persero), PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). PJB telah bertransformasi menjadi subholding pembangkitan PT PLN (Persero) dan berganti nama menjadi PT PLN Nusantara Power (PLN NP), tujuannya untuk memperkuat bidang pembangkitan.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyambut baik perubahan organisasi ini. Menurutnya PLN NP yang menerima penugasan ini akan memaksimalkan kompetensi dan skill yang dipunyai sebagai perusahaan pembangkitan.
“PLN Nusantara Power mengambil peran penting dalam Subholding PLN. Dengan adanya Holding Subholding, maka aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar di seluruh wilayah akan dikonsolidasikan. PLN NP akan mengelola unit pembangkit yang lebih banyak, sesuai dengan core compentency kami yang telah terbukti”, ucap Ruly, dikutip Kamis (6/4).
Ia juga menegaskan pembentukan subholding akan menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan kompetensinya di bidang pembangkitan, apalagi konsolidasi aset pembangkitan yang membentuk 2 Subholding GenCo (PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power) akan menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara.
Komisaris Utama PLN Nusantara Power, E Haryadi juga turut membenarkan pembentukan Holding dan Subholding ini. Ditambahkan, PLN akan mendapatkan dampak positif bagi upaya Indonesia untuk mengambil bagian pada rantai pasok global di tengah momentum transisi energi saat ini.
“Melalui mekanisme holding dan subholding ini PLN dan PLN NP akan berfokus pada pengkonsolidasian serta optimalisasi aset yang akan membentuk ekosistem industri hijau yang kuat ke depan’, ujar Haryadi.
Dengan adanya Holding-Subholding, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar kini akan dikonsolidasikan. Proses bisnis pengelolaan pembangkitan disederhanakan. Utilisasi aset yang tadinya belum maksimal, akan makin dioptimalkan.
PLN NP akan menjadi perusahaan pembangkit terbesar se-Asia Tenggara dengan kapasitas yang dikelola mencapai 23.712 MW pada tahun 2025.
Peluncuran nama dan logo perusahaan yang baru ini, dilakukan bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-27 PJB pada Oktober tahun lalu.
Untuk diketahui, transformasi ini merupakan tindak lanjut dari perubahaan perusahaan menjadi subholding PLN yang telah diumumkan pada 21 September lalu oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Melalui surat dari Kementerian BUMN nomor SR590/MBU/0912022 tanggal 20 September 2022, perubahaan PT PJB yang semula adalah anak perusahaan PT PLN (Persero) berubah menjadi subholding PLN Nusantara Power sebagai Generation Company 1 (Genco 1). Ke depannya, PLN NP tetap akan berjalan di bidang pembangkitan.