Jakarta-TAMBANG. Para pemegang saham dalam PT Merdeka Copper Gold Tbk.dalam RUPS-LB hari ini sepakat atas rencana perseroan untuk menjaminkan aset dalam rangka mendapatkan pinjaman sindikasi perbankan. Seperti diketahui perusahaan yang mengelola tambang emas Tumpang Pitu, Banyuwangi ini bermaksud untuk memperoleh pinjaman dari perbankan dengan menjaminkan aset Perseroan berupa saham pada PT Bumi Suksesindo (BSI) dan saham BSI pada tiga anak usahanya yang meliputi PT Damai Suksesindo, PT Cinta Bumi Suksesindo, dan PT Beta Bumi Suksesindo. Tujuan dari pinjaman ini untuk membiayai kegiatan konstruksi dan pengembangan sarana infrastruktur usahanya.
Presiden Direktur Merdeka Copper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi atas dukungan para pemegang saham dengan menyetujui rencana penjaminan aset. “Dengan persetujuan ini, Perseroan akan memiliki ruang yang lebih luas untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Kami yakin prospek bisnis emas dan mineral tambang akan sangat positif,” kata Adi usai RUPS-LB di Hotel Le Meriden, Jakarta, Senin (23/11).
Proyek tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.Berdasarkan JORC 2012, proyek tambang Tujuh Bukit memiliki kandungan 90 juta ton ore di lapisan Oksida. Proyek ini diperkirakan dapat berproduksi hingga 90.000 oz emas dan 300.000 oz perak per tahun mulai 2016 hingga 2025.
Menurut Adi, tambahan modal melalui pinjaman dari bank ini akan melengkapi sumber pendanaan Perseroan setelah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Juni 2015. Pada saat IPO, Perseroan berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 62,10 juta atau Rp 819,04 miliar. Per 30 September 2015, realisasi penggunaan dana sudah mencapai 53%, yakni US$25,35 juta untuk melunasi utang bank, US$2,75 juta untuk mendanai pengembangan wilayah IUP, dan US$5 juta untuk mendanai modal kerja, sehingga total yang sudah terserap sebesar US$33,1 juta.
Sementara Corporate Secretary Merdeka Copper Gold, Ellie Turjandi mengatakan Perseroan mengalokasikan belanja modal US$126,5juta untuk melakukan konstruksi proyek tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. “Perseroan berkomitmen untuk melakukan aktifitas bisnis berdasarkan peraturan yang berlaku sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan berorientasi lingkungan serta kearifan lokal,” terang Ellie.
Proyek ini menurut Ellie tengah memasuki proses konstruksi dan pembangunan. Persetujuan untuk peningkatan kapasitas produksi dari 24 juta ton ore menjadi 35 juta ton ore melalui beberapa tahapan yaitu analisa dampak lingkungan (AMDAL) dan perolehan izin lingkungan pada Agustus 2015 dan Studi Kelayakan diperoleh pada Oktober 2015. Adapun tahap awal konstruksi yang sudah dilakukan di proyek Tujuh Bukit yakni Akses Jalan Tambang dan Temporary Facility.
“Kami optimis akan berjalan sesuai rencana, yakni produksi sudah bisa dimulai pada akhir tahun 2016. Dengan demikian, Perseroan akan terus meningkatkan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Banyuwangi. Merdeka juga telah memberikan saham hibah kepada Pemkab Banyuwangi. Ini kami harapkan akan mendorong percepatan ekonomi di Banyuwangi,” jelas Ellie.