Jakarta,TAMBANG, PT Agincourt Resources (PTAR), serahterimakan pembangunan Rambin (jembatan gantung) Martabe dan fasilitas produksi jagung pipil yang dikelola Koperasi Karya Mulia Bhakti. Kedua fasilitas ini berlokasi di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (27/2).
Untuk diketahui Rambin Martabe yang membentang sepanjang 70 meter di atas sungai Garoga, Desa Sumuran dibangun untuk membantu masyarakat Desa Sumuran. Sebelum adanya Rambin Martabe, petani dan warga harus menyeberangi sungai untuk pulang dan pergi menuju persawahan. Bahkan untuk membawa hasil bumi, petani harus menggunakan tali sling untuk menyeberangkan berbagai komoditi untuk dibawa pulang ke rumah.
Situasi akan semakin sulit ketika memasuki musim hujan dan Sungai Garoga meluap. Petani dan warga harus berjalan cukup jauh untuk menyeberang. Dilihat dari aspek keselamatan, aktivitas petani dan warga menjadi sangat rawan dan berisiko, terutama saat hujan besar.
Senior Manager Community Relations PTAR, Pramana Triwahjudi menjelaskan bantuan infrastruktur PTAR melalui rambin ini akan memudahkan petani mengakses area persawahan dengan lebih aman dan nyaman. “Setidaknya ada lebih dari 90 petani menerima manfaat langsung, dan sekitar 60 hektare lahan pertanian di Sikuakua terbuka aksesnya melalui Rambin ini,” ungkap Pramana.
Pramana melanjutkan dalam pembangunan Rambin Martabe Sumuran, PTAR bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam mendisain dan menghitung biaya pembangunan Rambin.
Total biaya yang dialokasikan sebesar Rp 860 juta dan dibangun selama 50 hari. Pembangunan Rambin dikerjakan oleh CV Hijau Damai Lestari, kontraktor lokal dampingan PTAR dengan pengawasan PUPR dan PTAR di mana lebih dari 40 orang tenaga kerja lokal dilibatkan dalam proyek ini.
Ada juga proyek pengembangan masyarakat berupa fasilitas pengolahan jagung untuk aktivitas pasca panen juga diresmikan untuk dikelola oleh Koperasi Karya Mulia Bhakti, di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru. Fasilitas ini terdiri dari lantai penjemuran, gudang saprodi, gudang produk, mesin perontok jagung, mesin kipas, ruang mesin, bangunan kantor dan toilet.
Menurut Pramana, fasilitas ini dikelola oleh Koperasi Karya Mulia Bakti “Kapasitas penjemuran mencapai 2 ton sedangkan gudang produk mencapai 3 ton, dengan total biaya pembangunan lebih dari Rp 200 juta,” kata Pramana.
Pramana menambahkan, sedikitnya 60 petani menerima manfaat langsung, dan lebih dari 50 Ha lahan kebun jagung memanfaatkan fasilitas ini. Selama ini anggota Koperasi Karya Mulia Bakti mayoritas berbudi daya jagung untuk diolah menjadi bahan pakan ternak dan kemudian berinisiatif menjadi salah satu sentra jagung pipil di Batangtoru. Saat ini sudah ± 30 Ha lahan yang ditanami jagung di setiap musim tanam.
Mereka juga memiliki 1 Ha lahan budidaya penangkaran jagung untuk kemandirian benih lokal dan unggul. Area pemasaran produksi selain di lokal Batangtoru juga sudah mencapai Sibolga, Padangsidimpuan dan Medan dengan diversifikasi produk yang beragam.
Direktur Operasional PTAR, Darryn McClelland menyatakan peresmian kedua program community development PTAR tersebut merupakan bagian dari program peningkatan ekonomi terutama di bidang pertanian untuk masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe. Darryn menegaskan, perusahaan akan terus berkomitmen untuk menghidupkan harapan atas peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama yang berada di sekitar tambang khususnya baik dalam bidang Infrastruktur, Ekonomi maupun bidang-bidang lain.
“PT Agincourt Resources berkomitmen untuk memberikan manfaat sosial positif jangka panjang dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan lokal melalui berbagai program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tandas Darryn.
Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul M. Pasaribu, menyatakan terima kasih kepada PT Agincourt Resources atas kontribusinya untuk masyarakat Desa Sumuran dengan membangun Rambin tersebut.
“Kita bersyukur bahwa PTAR sebagai perusahaan yang mengelola sumberdaya alam di Batangtoru, tetap memegang komitmennya untuk mewujudkan program pengembangan masyarakat ataupun program CSR di lingkar tambang salah satunya seperti ini, tentunya kita berharap kehidupan masyarakat akan lebih baik lagi ke depannya,” tutup Syahrul.