Jakarta, TAMBANG – Sebanyak enam pembangkit listrik yang merupakan bagian dari proyek 35 ribu mega watt (MW) akan selesai hingga tahun ini. Total kapasitas dari enam pembangkit yang akan Commercial Operation Date (COD) ini mencapai 2.100 megawatt (MW).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan dari total kapasitas tersebut, lima pembangkit berasal dari Independent Power Producer (IPP), dan satu berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN). Menurut Rida, pembangkit yang akan COD pada tahun 2019 ini, tiga dari enam (pembangkit) masih didominasi oleh PLTU, yaitu PLTU Kalsel, PLTU Jawa-7, dan PLTU Jawa-8.
“Secara keseluruhan, kapasitas pembangkit yang akan COD tahun ini sebesar 2.161,5 MW,” ungkap Rida, Selasa (2/7).
Terkait progress proyek kelistrikan 35.000 MW, Rida juga memaparkan, dari data per tanggal 15 Juni 2019, kapasitas pembangkit yang sudah COD sudah mencapai 3.617 MW yang berasal dari 119 unit pembangkit.
Di samping itu, 117 unit pembangkit dengan total kapasitas 20.120 MW saat ini dalam tahap konstruksi, sedangkan yang sudah kontrak belum konstruksi sebesar 9.515 MW.
“Untuk fase perencanaan tinggal sedikit, yakni hanya 2 persen, 30 pembangkit dengan kapasitas 734 MW. Di tahap pengadaan ada 4 persen, 34 unit pembangkit berkapasitas 1.453 MW,” lanjut Rida.
Lebih rinci, Rida mengemukakan, dari program 35.000 MW, PLN akan membangun sebanyak 167 unit pembangkit dengan kapasitas 8.800 MW, sedangkan IPP akan membangun 193 unit pembangkit berkapasitas 26.600 MW.
Pembangkit IPP, sebut Rida, sudah tidak ada lagi yang berada pada fase perencanaan dan pengadaan. Sebanyak 36 persen dari 26.600 MW sudah masuk tahap kontrak belum konstruksi, 59 persen atau 15.738 MW sedang dalam tahap konstruksi, dan sisanya sudah COD.
“Untuk pembangkit PLN, dari 8.800 MW, 8 persen (734 MW) masih tahap perencanaan, 17 persen (1.453 MW) tahap pengadaan, 50 persen (4.382 MW) tahap konstruksi, dan 25 persen (2.239 MW) sudah COD,” lanjut Rida.