Jakarta-TAMBANG. PT PLN (Persero) kekurangan pasokan listrik hingga 227 megawatt (MW) sejak Selasa (5/5), lantaran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu milik Star Energy berhenti beroperasi akibat tanah longsor yang terjadi di Pangalengan Jawa Barat.
Pipa utama milik Star Energy patah menjadi tiga bagian karena tertimpa longsoran dan membuat PLTP Wayang Windu berhenti beroperasi. Pasalnya, pipa utama itu yang menjadi penghantar uap panas bumi dari wilayah eksplorasi ke boiler pembangkit.
PLTP yang dioperasikan sejak tahun 2000 itu terdiri dari dua unit dengan masing-masing kapasitas mencapai 110 MW untuk Unit I, dan 117 MW untuk Unit II. PLN sendiri saat ini dikatakan sedang menghitung dampak dari terhentinya pasokan dari PLTP Wayang Windu.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM, Rida Mulyana menjelaskan bahwa tanah di tempat kejadian labil, sehingga ketika tanah bergeser menyebabkan longsoran yang besar. “Tanah menyapu sebagian pemukiman penduduk dan menimpa instalasi pipa uap PLTP Wayang Windu,” ujarnya di Kantor ESDM Rabu kemarin (6/5).
Pemerintah saat ini telah menerjunkan tim untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana guna melaukan evakuasi terhadap fasilitas sumur dari instalasi pipa uap. Selain itu, pihak berwenang juga masih mengumpulkan informasi dan runtutan kejadian dari insiden yang merenggut nyawa empat orang tersebut.