Jakarta, TAMBANG- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit I berkapasitas 55 megawatt (MW) dijadwalkan akan segera beroperasi atau Commercial on Date (COD) pada Agustus 2019 nanti.
Saat ini, pembangunan proyek yang terletak di Sumatera Selatan (Sulsel) dan digarap oleh PT Pertamina Geotermal Energy (PGE) tersebut menunjukkan progress yang positif.
Kepastian ini didapat setelah Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM F.X Sutijastoto melakukan kunjungan langsung ke lokasi pada Selasa (2/7). Sutijastoto mengungkapkan upaya-upaya percepatan COD tersebut dilaksanakan untuk memastikan perkembangan pelaksanaan pembangunan PLTP Lumut Balai agar dapat sesuai dengan target COD.
“Dengan terlaksananya COD sesuai dengan jadwal tersebut, diharapkan dapat meningkatkan alokasi penerimaan negara dan penerimaan daerah dari setoran bagian pemerintah dan bonus produksi,” kata Sutijastoto.
Sutijastoto menjelaskan, Kementerian ESDM telah melakukan beberapa upaya pembinaan dan pengawasan untuk proyek PLTP Lumut Balai, diantaranya monitoring kemajuan melalui laporan bulanan dan triwulanan serta RKAB tahunan, monitoring keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan. KESDM juga melakukan monitoring pengawasan langsung ke lokasi hingga ruang fasilitasi antara PT PGE dan PT PLN terkait percepatan COD PLTP Lumut Balai.
“Guna percepatan COD Lumut Balai dan proyek-proyek EBT lainnya, khususnya panas bumi, kami mendorong PT. PLN agar segera melakukan upaya percepatan penyelesaian permasalahan lahan pada jaringan transmisi 150 kV dan ROW pada SUTET 275 Kv Lahat-Lumut Balai,” lanjut Sutijastoto.
Dengan pengoperasian PLTP Lumut Balai Unit I akan menambah kapasitas total terpasang yang dioperasikan oleh PGE menjadi 672 MW hingga pada akhir 2019. Sebelumnya, pembangkit listrik milik PGE yang saat ini telah beroperasi yakni PLTP Kamojang di Jawa Barat berkapasitas 235 MW, PLTP Lahendong di Sulawesi Utara 120 MW, PLTP Ulubelu di Lampung 220 MW, PLTP Sibayak di Sumatra Utara 12 MW, dan PLTP Karaha di Jawa Barat 30 MW.
Selain itu, ada pula yang dikelola melalui mekanisme Join Operation Contract (JOC) PT. PGE dengan kontraktor sebesar 1.198 MW yang terdiri dari PLTP Salak (377 MW), PLTP Darajat (271 MW) dan PLTP Wayang Windu (220 MW), PLTP Sarulla (330 MW). Sehingga total kapasitas terpasang dari WKP yang dikelola oleh PT. PGE sebesar 1.815 MW atau 93 persen dari total kapasitas terpasang di Indonesia.
Kementerian ESDM optimis jadwal COD Lumut Balai Unit I akan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan sehingga dapat meningkatkan bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan. “Kita berharap semoga COD PLTP Lumut Balai Unit I sebesar 55 MW dapat segera terlaksana, sehingga kapasitas terpasang di Indonesia dapat menjadi 2.003,5 MW dan dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat daerah,” kata Sutijastoto.