Beranda ENERGI Energi Terbarukan PLTP Kapasitas 215 MW Rampung Tahun Ini

PLTP Kapasitas 215 MW Rampung Tahun Ini

Jakarta-TAMBANG. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 215 megawatt (MW) bakal beroperasi tahun ini.

“Tahun ini yang COD 215 MW, diantaranya dari Ulubelu 55 MW Juli, September Lahendong 20 MW, dan Desember dari Karaha 30 MW dan Sarulla unit 1 sebesar 110 MW,” ujar Direktur Panas Bumi, Yunus Saefulhak.

Disamping itu, lanjut Yunus, pihaknya juga bakal menugaskan tiga badan usaha milik negara (BUMN) untuk melakukan pengembangan panas bumi guna mencapai target pada tahun 2025. Ketiga BUMN tersebut yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Geodipa Energi.

“Total kapasitas yang ditugaskan kepada BUMN 1.200 MW guna mencapai target 7.200 MW pada 2025,” kata Yunus.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki 40% dari potensi panas bumi dunia namun hingga saat ini pengembangannya baru mencapai 1.438,5 MW dari sembilan WKP yang telah beroperasi yaitu Sibayak dengan kapasitas 12 MW, kemudian Ulubelu 110 MW, Gunung Salak 377 MW, Patuha 282 MW, Kamojang – Darajat 505 MW, Dieng 60 MW, Lahendong – Tompaso 80 MW dan Ulumbu 10 MW. Tetapi, realisasi ini masih jauh untuk mencapai target pada tahun 2025 yang sebesar 7.094,5 MW.

Untuk mendukung program pembangunan pembangkit tenaga panas bumi, ada tiga rancangan peraturan pemerintah (RPP) panas bumi yang saat ini tengah diproses, Yunus menjelaskan, untuk RPP bonus produksi sudah berada di Sekretariat Negara (Setneg) dan telah mendapatkan paraf dari tiga Menteri yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) dan Menteri Keuangan.

“Sekarang posisi di Menko Perekonomian, masih menunggu paraf, diharapkan hari ini bisa agar Senin bisa diserahkan kepada Presiden,” tuturnya.

Yunus berharap, PP bonus produksi sudah dapat terbit bulan ini. Sementara untuk RPP pemanfaatan tidak langsung, sudah selesai harmonisasi dari Kementerian Hukum dan HAM.

“Setelah ini akan ke setneg untuk dibahas dan kemudian dimintakan paraf Kementerian terkait, semua RPP ini ditunggu sebagai terobosan pengembangan panas bumi,” jelasnya.