Beranda Tambang Today PLTB Pertama di Indonesia Diresmikan

PLTB Pertama di Indonesia Diresmikan

PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan (Sumber Foto: Facebook Resmi Presiden Joko Widodo)

Jakarta, TAMBANG – Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Indonesia akhirnya diresmikan. Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memimpin peresmian tersebut.

 

Dalam keterangan resmi dari Kementerian ESDM disebutkan, lokasi launching dipusatkan di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappan Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (2/7).

 

PLTB Sidrap ini berkapasitas 75 MW. Penyelesaian pembangunannya dilakukan dalam waktu 2,5 tahun dari Agustus 2015 sampai Maret 2018. Peresmian PLTB Sidrap I merupakan komitmen pemerintah dalam mewujudkan bauran energi primer Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

 

PLTB Sidrap terdiri daei 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW. PLTB Sidrap I telah beroperasi pada akhir Maret 2018 lalu dan dapat mengaliri lebih dari 70 ribu pelanggan listrik dengan daya 900 VA.

 

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) PLTB Sidrap I ini mencapai 40 persen. Peresmian PLTB Sidrap I merupakan komitmen pemerintah dalam mewujudkan bauran energi primer Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

 

Tak hanya itu, dalam agenda tersebut, pemerintah juga meresmikan beberapa pembangkit listrik. Di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya, kapasitas 2×100 MW, dan PLTU Independent Power Producer (IPP) Jeneponto Ekspansi Kapasitas 2×135 MW. Pembangkit lain yang turut diresmikan dan sedang dalam tahap groundbreaking yaitu  PLTU Sulsel Barru 2 dengan kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 MW, serta PLTB Tolo, Jeneponto dengan kapasitas 72 MW.

 

Secara total, proyek Infrastruktur ketenagalistrikan yang diresmikan dan groundbreaking pada hari ini kapasitasnya adalah sebesar 757 megawatt (MW). Nilai investasinya lebih dari USD1,1 miliar. Proyek infrastruktur ini juga menyerap tenaga kerja hingga 4.480 orang sejak tahap konstruksi hingga operasional. Pembangkit listrik tersebut merupakan bagian dari program ketenagalistrikan 35.000 MW.