Beranda ENERGI Kelistrikan PLN Tunjuk Black & Veatch untuk Bangun Perluasan PLTU Lontar

PLN Tunjuk Black & Veatch untuk Bangun Perluasan PLTU Lontar

Jakarta-TAMBANG. Rencana PLN untuk memperluas fasilitas PLTU batu bara di Lontar sepertinya bakal segera terealisasi. PLN telah memilih Black & Veatch untuk memimpin proyek perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB) 315 MW Lontar.Bersama dengan mitra konsorsium Sumitomo Corporation (Sumitomo) dan PT Satyamitra Surya Perkasa (SSP), Black & Veatch akan memimpin manajemen proyek untuk menyelesaikan kontrak EPC (engineering,procurement, and construction) sesuai dengan jadwal.

 

“Konsorsium akan membangun pembangkit listrik kelas dunia secara aman, sesuai dengan jadwal dan anggaran yang ditetapkan. Sebagaipemimpin teknis EPC, kami akan berbagi dan mentransfer pengetahuan yang penting bagi para profesional dan mitra lokal, yakni PTSSP dan PLN,” ungkap, Mark McDermott, Associate Vice President dan Project Director, Black & Veatch di Jakarta (24/11)

 

Proyek Lontar merupakan kontrak EPC pertama Black & Veatch langsung dengan PLN. Namun demikian, perusahaan ini telah melayani PLN selama lebih dari 40 tahun. Termasuk dengan mengerjakan berbagai proyek teknis dan jasa konsultansi pada tahun 1980-an dan proyek EPC pada 1990-an.

 

Baru-baru ini, Black & Veatch memenangkan kontrak jasa konsultansi teknis untuk membantu percepatan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2GW di Indonesia.Selain itu, sejak 1969, Black & Veatch telah berkontribusi sebesar hampir 15.000 megawatt (MW) dari seluruhkapasitas listrik terpasang di Indonesia. Black & Veatch juga telah menjalin kemitraan selama bertahun-tahun dengan banyak perusahaan seperti PT SSP.

 

Sebagai bagian dari Proyek Lontar, Black & Veatch secara konsisten melaksanakan program “constructability”.Constructability merupakan teknik manajemen proyek tingkat lanjut yang diterapkan mulai dari tahap proposal,pengerjaan teknis, dan pengadaan serta keseluruhan proses pembangunan sehingga menghasilkan jadwal konstruksi yang terprediksi dengan lebih baik. Program ini mengutamakan proses dan pola piker yang berorientasi kepada konstruksi keseluruhan proyek, mulai dari konsep teknis, hingga fabrikasi dan pengiriman. Semua pekerjaan sudahdirencanakan dengan berorientasi pada konstruksinya.

 

“Konsep constructability telah berhasil diterapkan pada proyek-proyek sebelumnya di Indonesia. Berbagi tentang best practice pada semua mitra proyek secara bebas merupakan kunci keberhasilan,” kata Kevin Bachler, Construction Operations Manager, Black & Veatch.

 

Pendekatan seperti ini yang telah Black & Veatch lakukan selama bertahun-tahun terhadap para insinyur dan professional lokal PT SSP baik di lokasi proyek maupun melalui pelatihan di ruang kelas. Pendekatan tersebut diterapkan secara aktif untuk mensukseskan penyelesaian pembangkit Tanjung Jati B Unit 3 & 4 lebih cepat dari jadwal pada 2012, serta mendapatkan penghargaan dengan menambahkan 1.320 MW pada jaringan listrik Jawa-Bali yang merupakan kerjasama antara Sumitomo, Black & Veatch dan PT SSP.

 

“Constructability berfokus pada proses pembangunan pada area-area yang seringkali berbeda dengan kondisi di lapangan, seperti proses teknis dan desain. Hasilnya adalah pengalaman kerja di lapangan yang lebih lancar,mengurangi kesalahan, keterlambatan dan pembengkakan biaya,” ujar JimSchneiders, Senior Vice President and Managing Director, Power EPC, Asia yang berbasis di Jakarta.

 

Constructability adalah komponen utama pada proyek Lontar karena akan dibangun di samping unit yang telah ada dan masih beroperasi penuh. Hal ini mengharuskan adanya perencanaan yang cermat. Hasilnya, perluasan proyek Lontar akan memungkinkan PLN untuk memasok pasokan listrik lebih tepat waktu bagi masyarakat Jakarta sebelumpembangunan Greenfield Site. Lontar juga akan menggunakan teknologi batubara terkini untuk mengoptimalkan efisiensi dan listrik yang dihasilkan.

 

Black & Veatch merupakan penyedia EPC yang andal dan pemimpin teknis secara keseluruhan. Perusahaan ini juga menyediakan pasokan peralatan serta manajemen konstruksi dan komisioning. Sumitomo bertanggung jawab untuk penyediaan boiler dan turbin uap. Sedangkan, PT SSP bertanggung jawab untuk pembangunan seluruh fasilitas. Lokasi proyek Lontar berada di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten