Bandung-TAMBANG. PLN Distribusi Jawa Barat dan PLN Distribusi Banten, menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik bersama tujuh perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana menuturkan perjanjian jual beli listrik bersama para pengembang PLTM ini merupakan spirit dan komitmen PLN untuk terus memanfaatkan dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi listrik. Melalui penandatanganan ini diharapkan PLTM sebagai salah satu sumber EBT andalan Jawa Barat dan Banten dapat terus berkembang.
Ketujuh pengembang yang akan menjual listriknya kepada PLN Distribusi Jawa Barat dan PLN Distribusi Banten tersebut adalah :
1. PT Tirta Mukti Lestari (PLTM Cibuni dengan daya 3,2 MW),
2. PT Lima Energi Lestari (PLTM Pesantren 1 dengan daya 1,8 MW),
3. PT Petro Hidro Optima (PLTM Cikaengan dengan daya 5,1 MW),
4. PT Cikaengan Tirta Energi (PLTM Cikaengan 2 dengan daya 7,2 MW),
5. PT Manha Daya Mandiri (PLTM Cibuni Mandiri dengan daya 2 MW),
6. PT Republika Mandiri Energi (PLTM Cikandang dengan daya 6 MW)
7. PT Bangun Bumi Bersatu (PLTM Cibareno 1 dengan daya 5 MW)
PLTM-PLTM ini dijadwalkan akan selesai dibangun dalam waktu sekitar 54 bulan. Mengomentari hal tersebut, Sudjana dari PT Bangun Bumi Bersatu menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dalam perjanjian ini sekaligus menyatakan kesiapan para pengembang untuk membangun tepat waktu.
”Kami berusaha untuk memperpendek waktu sehingga PLN bisa segera membeli tenaga listrik dari kami,” ujarnya.
Sejauh ini, jumlah pembangkit listrik dari energi baru terbarukan milik swasta yang telah bekerjasama dengan PLN Distribusi Jawa Barat adalah sebanyak 15 pembangkit, 14 di antaranya merupakan PLTM, dan satu sisanya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Dengan kapasitas total mencapai 39,3 MW. PLN Distribusi Jawa Barat sangat terbuka dengan pihak manapun yang ingin bekerjasama di bidang pembangkit listrik ramah lingkungan.
Iwan berharap, dengan bertambahnya pembangkit-pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa barat yang hingga Desember 2015 telah mencapai 94%.