Beranda ENERGI Kelistrikan PLN dan Pemerintah DKI Jakarta tandatangan nota kesepahaman penyediaan listrik

PLN dan Pemerintah DKI Jakarta tandatangan nota kesepahaman penyediaan listrik

Jakarta – TAMBANG. PT PLN (Persero ) dan Pemerintah DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman kerjasama penyediaan infrastruktur kelistrikan di Balaikota Jakarta. Nota kesepahaman ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan listrik warga Jakarta yang semakin hari semakin tinggi.

 

“Saat ini dalam kurva beban harian setidaknya dibutuhkan kurang lebih 6500 Mega Watt (MW) pada malam hari dan sekitar 7300 MW pada siang hari,” ujar Direaktur Utama  PLN Sofyan Basir dalam keterangan resminya, Selasa (15/3).

Sofyan optimistis bahwa kerjasama yang dibangun ini adalah respon kedua belah pihak demi meningkatkan infrastruktur kelistrikan di Ibukota. Terlebih kebutuhan listrik Jakarta yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan sistem kelistrikan yang handal.

 

Senada dengan hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga menyambut baik kerjasama antara kedua belah pihak dan berharap kerjasama ini juga akan membuat Jakarta semakin terang benderang. Ahok juga menyampaikan rasa terimakasihnya karena tahun ini semua pompa berfungsi dengan baik.

 

“Kami ucapkan terimakasih untuk PLN, karena tahun ini pompa aman dan tidak ada yang mati, dan kami berharap lampu jalan nantinya bisa diganti dengan lampu LED yang menggunakan smart light sehingga semuanya terang,” tutur Ahok.

 

Dalam nota kesepakatan ini juga dibahas  penggunaan smart light sistem untuk lampu jalan di Jakarta yang artinya penggunaan lampu bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

 

Saat ini pelayanan energi listrik di Jakarta dipikul oleh 11 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi atau GITET, dengan tegangan 500 kilo Volt (kV) dan kapasitas trafo interbus 500 Mega Volt Ampere (MVA).

 

Dengan beban yang sangat tinggi, trafo IBT diantara GITET harus menanggung beban harian diatas 80 % dari kapasitas normal, bahkan ada yang lebih dari 90% atau overload.

 

Artinya agar kelistrikan Jakarta dan sekitarnya tetap berjalan dengan baik, maka dibutuhkan penambahan kapasitas trafo, atau penambahan jalur transmisi dan gardu induk baru agar pembagian energi dapat dipisahkan sesuai kebutuhan area dan wilayah. Karena itu sangatlah mendesak adanya penambahan kapasitas dan GITET baru, serta menambah dan mengganti jaringan baru.