Beranda Tambang Today PHE ONWJ Segera Pasang Anjungan SPA

PHE ONWJ Segera Pasang Anjungan SPA

Peresmian Anjungan SPA di Handil-1 Yard, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin (26/2). (Foto: Istimewa)

Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), telah menyelesaikan tahap fabrikasi anjungan SPA dan diresmikan dalam seremoni Sail Away Anjungan SPA di Handil-1 Yard, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin (26/2).

 

“Perjalanan menuju lokasi pemasangan akan memakan waktu selama sekitar sembilan hari, sehingga awal Maret pemasangan Anjungan SPA yang terdiri atas pile, jacket, dan topside anjungan sudah dapat dilakukan,” ujar General Manager PHE ONWJ Siswantoro M. Prasodjo, dalam keterangan resminya, Senin (26/2).

 

Sebelum pemasangan anjungan dilakukan, pemasangan pipa penyalur bawah laut sepanjang 11,3 km telah terlebih dahulu dilakukan. Pipa bawah laut tersebut akan digunakan untuk menyalurkan produksi gas dari Anjungan SPA ke fasilitas Bravo Flowstations untuk diproses sebelum dijual.

 

“Sejak penerapan Gross Split di ONWJ, kami harus beroperasi secara efisien agar keuntungan untuk negara dan perusahaan bisa optimal,” ujar Direktur Development PHE Afif Saifudin. “Karena itu, keputusan memanfaatkan fasilitas yang telah ada untuk pemrosesan produksi gas dari Lapangan SP lebih ekonomis daripada membangun fasilitas pemrosesan baru,” lanjut Afif.

 

Proyek senilai USD92,7 juta ini, direncanakan mulai berproduksi pada September 2018 dengan peak production direncanakan sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

 

“Produksi dari Lapangan SP akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga dapat menjadi pendorong roda perekonomian industri-industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ,” ujar Siswantoro.

 

Pada tahun 2018, target produksi minyak dan gas bumi PHE ONWJ adalah sebesar 32.300 barel per hari dan 123,5 MMSCFD.

 

Aktivitas proyek ini untuk lingkup pekerjaan lepas pantai sepenuhnya dilakukan oleh tenaga kerja dalam negeri, dengan melibatkan pekerja sebanyak 525 orang dengan target jam kerja aman 600.000 jam.