Jakarta,TAMBANG,- Setelah kejadian tumpahan minyak di area pantai Karawang, Tim PHE ONWJ bersinergi dengan berbagai pihak untuk membersihkan sisa ceceran minyak. Pembersihan dilakukan mulai dari laut hingga ke sisi darat. Untuk pembersihan di laut, PHE ONWJ mengerahkan beberapa kapal, sedangkan pembersihan di pantai melibatkan nelayan dan masyarakat di pesisir pantai Karawang.
Selain itu, secara rutin PHE ONWJ juga melakukan flyover atau pemantauan dari udara untuk memetakan lokasi sisa tumpahan.
“Kami bersama masyarakat telah membersihkan sisa ceceran minyak yang bercampur dengan pasir terutama di area sekitar Cemara Jaya, Pasir Putih Sukajaya dan Tanjung Sari. Kami juga mensiagakan dan menambah personil Oil Spill Combat Team (OSCT) di lokasi pantai agar pembersihan bisa lebih cepat,” terang Hari Setyono, Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ.
Selain itu, lanjut Hari, kami juga terus melakukan pemantauan melalui laut dan udara mengikuti trajektori MOTUM (Model Tumpahan Minyak) termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya untuk memastikan kondisi aman dan terkendali.
PHE ONWJ dalam operasinya mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan Lindungan lingkungan. Patroli juga dilakukan secara rutin pada setiap fasilitas aset yang ada. Pengecekan sudah merupakan standar prosedur operasi.
“Operasi PHE ONWJ kembali berjalan normal dengan mengalihkan alur minyak dari saluran pipa lainnya, sambil dilakukan perbaikan dan pengetesan sebelum kembali di alirkan. Diharapkan dalam waktu dekat pipa bisa dioperasikan kembali”, tambah Hari.
Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Karawang H. Endang Sodikin menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan PHE ONWJ.
“Saya mewakili masyarakat Karawang dan atas nama Ketua Komisi 3 mengajak dan menghimbau marilah kita selesaikan permasalahan ini sama-sama. Saya melihat keseriusan dari Pertamina untuk menangani ceceran minyak ini”, tutup H. Endang Sodikin.
Selain dengan DPRD, komunikasi dan koordinasi intensif juga dilakukan dengan SKK Migas, Ditjen Migas, KLHK, DLHK Kabupaten Karawang, KSOP Kepulauan Seribu serta pemangku kepentingan lainnya terkait penanganan sisa kebocoran minyak juga terus dilakukan PHE ONWJ.
“Alhamdulillah dukungan dari para stakeholders ini memberikan energi bagi kami untuk mengakselerasi penanganan sisa ceceran minyak tersebut,” pungkas Hari.