Jakarta, TAMBANG – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang menjadi bagian dari Joint Operating Body (JOB) Pertamina PetroChina East Java (PPEC) sebagai operator Blok Tuban, siapkan strategi khusus untuk mengelola Blok Tuban yang sudah diserahkan Pertamina kepada PHE tanpa Lapangan Sukowati. Ini karena Lapangan Sukowati, di Blok Tuban Jawa Timur akan dikelola PT Pertamina EP.
“Tidak apa-apa (tanpa Sukowati). Kan ada Mudi, Sumber, lalu Lengowangi. Kami akan kembangkan struktur lain yang masih nonaktif,” ungkap R Gunung Sardjono Hadi, Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi di Jakarta, Selasa (13/2).
Sebagai tanda dukungan tersebut, PHE telah memberikan surat resmi kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pengembalian dan pemindahan operatorship Lapangan Sukowati yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu kepada Pertamina EP.
Direktur Pengembangan PHE Afif Saifudin menambahkan, Pertamina EP memang lebih pas menjadi pengelola sekaligus operator lapangan Sukowati. Pasalnya, di lapangan unitisasi tersebut porsi Pertamina EP mencapai 80 persen sedangkan Joint Operating Body (JOB) Pertamina PetroChina East Java (PPEC), yang menjadi operator Blok Tuban sebelum terminasi 28 Februari 2018, memiliki porsi 20 persen di Sukowati.
“Dari 20 persen itu, porsi kami 75 persen dan PetroChina 25 persen. Setelah terminasi, kami punya 100 persen di 20 persen porsi kami tersebut,” ujarnya.
Afif mengatakan, Pertamina EP sebagai pemilik porsi terbesar di Sukowati pantas menjadi operator di lapangan tersebut. Apalagi lokasi lapangan tersebut dekat dengan ladang minyak Pertamina EP yang berada di Cepu, Kabupaten Blora. “Fasilitas produksi juga tak masalah. Di Tuban juga ada, di Sukowati ada,” katanya.
Gunung kembali mengatakan, setelah mengikhlaskan pengelolaan lapangan Sukowati ke PEP, PHE akan mengintegrasikan Blok Tuban dengan Blok Randugunting di sekitar Jepara/Rembang, Jawa Tengah. Jika rencana tersebut bisa direalisasikan, lanjut Gunung, akan terjadi efisiensi pengelolaan. Apalagi Lapangan Randugunting sukses menemukan potensi gas yang bagus.
“Rencana integrasi tersebut dipastikan membuat pengelolaan Blok Tuban dan Randugunting akan lebih efisien,” kata Gunung.