Beranda ENERGI Migas Pertamina Tegaskan Kesiapan Kelola Blok Mahakam Pasca Terminasi

Pertamina Tegaskan Kesiapan Kelola Blok Mahakam Pasca Terminasi

Jakarta-TAMBANG.- BUMN Migas, PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapan mengelola Blok Mahakam pasca terminasi. Bahkan manajemen Pertamina mengaku telah berpengalaman dalam megelola blok paska terminasi sekaligus meningkatkan produksi migas di lapangan-lapangan tersebut.

Saat ini, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) siap melaksanakan pengelolaan Blok Mahakam. Kesiapan tersebut sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan dalam mendorong ketahanan energi nasional. Setidaknya dari Blok Mahakam, Pertamina akan memberikan tambahan kontribusi sebesar 24% dari total produksi migas nasional.

Salah satu contoh keberhasilan Pertamina mengelola blok migas paska terminasi antara lain ketika Pertamina mendapatkan hak operatorship untuk lapangan Offshore North West Java – ONWJ pada tahun 2009.

Setelah lima tahun berjalan, blok di Pantai Utara Jawa Barat tersebut mencatatkan trend peningkatan produksi hingga 12%. Dimana produksi migas dari 23.1 MBOPD pada tahun 2009, meningkat menjadi 40.3 MBOPD. Demikian halnya dengan pengelolaan blok West Madura Offshore (WMO) yang diambil alih dari Kodeco pada 2011.

Dalam kurun waktu empat tahun, Pertamina mampu meningkatkan produksi sebesar 14%, yakni dari 13.7 MBOPD di tahun 2011 menjadi 20.3 MBOPD.

“Kami optimis bisa menjaga tingkat produksi di Blok Mahakam, dimana telah melakukan pengeboran 11 sumur di Tunu dan Handil Field, dari 15 sumur yang akan dibor Pertamina hingga tahun 2018,” jelas Bambang. Untuk mendukung pengeboran tersebut, Pertamina telah menginvestasikan dana sebesar 160 juta USD.

Khusus untuk Mahakam, PHI telah menyiapkan berbagai strategi untuk tetap menjaga produksi migas dengan memastikan keberlangsungan kegiatan pemboran dan Well Intervention di wilayah kerja Mahakam pada saat peralihan dari Total E&P Indonesie (TEPI) ke Pertamina pada 1 Januari 2018.

Kami juga telah menyelesaikan 5 rencana pengembangan lapangan/ POFD (Plan OF Further Development) di tahun 2017 untuk mendukung kegiatan pemboran pada tahun 2018, serta melaksanakan optimalisasi pengadaan rig dan material untuk menunjang kegiatan pemboran. Pengelolaan blok Mahakam nantinya akan dilaksanakan oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Indonesia.

Bambang menambahkan, selain mengelola Blok Mahakam, Pertamina melalui PHI juga siap untuk mengelola beberapa blok terminasi lainnya, seperti Sanga-sanga & Attaka, serta Intergrasi Tengah-K. Menurutnya upaya tersebut sebagai langkah strategis Pertamina sebagai NOC yang mengemban tugas dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Tentu saja dalam menjalankan bisnisnya, PHI senantiasa berkomitmen dalam pengelolaan aspek QHSSE (Quality, Health, Safety Security and Environment), menjaga serta meningkatkan produksi untuk ketahanan energi nasional, mengembangkan SDM yang ada, serta meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi yang semuanya bermuara pada penguatan bisnis sektor hulu.

Pertamina yakin sumber daya manusia Indonesia mampu melaksanakan amanat menjaga ketahanan energi Indonesia. “Para pejuang energi di Blok Mahakam adalah bangsa kita sendiri. Setelah diambil alih Pertamina, rasa nasionalisme mereka akan lebih kental. Karena mereka turut menjaga ketahanan energi bangsa,”kata Bambang.

Hingga saat ini proses peralihan status pekerja sudah hampir selesai, 98 persen pekerja akan langsung bergabung dengan Pertamina, sementara sisanya memasuki masa pensiun dan alasan pribadi.