Jakarta-TAMBANG. PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya mengakuisisi Tuban Petro asalkan ada niat baik dari para pemegang saham perusahaan tersebut. Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menuturkan kalau semua sepakat ingin mengutilisasikan kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Pertamina akan masuk.
“Kalau banyak masalah di TPPI dan Tuban Petro, ya, klarifikasi semua ke BPK dan KPK. Itu jadi bagian kami melaksanakan upaya-upaya mengenai TPPI,” katanya, Senin (5/1).
Sejalan dengan rencana itu, pihak manajemen Tuban Petro Group menginginkan aksi nyata dari Pertamina perihal akuisisi tersebut. Direktur PT Tuban Petrochemical, Riki Ibrahim mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan Tim Reformasi tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas). Dalam pertemuan itu, tim yang dikepalai Faisal Basri ini merekomendasikan PT Pertamina untuk segera mengambil alih Kilang Tuban.
Ia menuturkan, dalam obrolan tersebut, kepada tim reformasi ia juga mengusulkan pembentukan dua satuan tugas. Pertama, satuan tugas yang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kementerian BUMN, SKK Migas, PT Pertamina dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kedua satuan tugas yang berperan menyelesaikan akuisisi aset Tuban Petro Group oleh Pertamina.
Satgas ini bertanggung jawab ke Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Direktur Pertamina, dan Direktur Utama PPA. Saat ini, Tuban Petro Group memiliki kilang melalui tiga anak usaha, yakni TPPI, PT Polytama Propindo, dan PT Petro Oxo Nusantara (PON).
Satgas ini bertugas mengkoordinasikan kewenangan masing-masing instansi agar proses akuisisi tersebut bisa berhasil. Tim ini bertanggung jawab kepada Pertamina dan Menteri ESDM. Adapun anggotanya terdiri dari perwakilan Pertamina, SKK Migas, Kementerian ESDM dan TPPI.
Dengan begitu, manajemen Tuban Petro berharap, satuan tugas pertama perlu memiliki kewenangan memastikan agar tolling atau jasa pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) ada di TPPI. Tujuan lainnya adalah memastikan penjualan propilena memberikan keuntungan bagi Pertamina sekaligus bermanfaat bagi pemerintah.
Manajemen TPPI berharap, Kementerian ESDM memberikan alokasi kondensat untuk bahan baku produksi Kilang Tuban. Apabila Pertamina tak memasok kondensat ke TPPI, Kementerian ESDM bisa memberikan rekomendasi izin ekspor produk BBM, LPG, light nafta ke TPPI. Di sisi lain, Pertamina juga harus menjamin pembelian produk bahan bakar minyak yang diproduksi TPPI, setelah mendekap mayoritas saham TPPI. Toh, kilang TPPI masih sejalan dengan business plan Pertamina di masa depan.
Diketahui, saat ini 100% saham Tuban Petro Group dimiliki oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Semula, PPA memiliki 70% saham Tuban Petro dan 305 dipegang Honggo Hendratmo melalui PT Silakencana Tirtalestasti. Belakangan, karena Honggo gagal membayar utang sekitar Rp 3,26 triliun kepada negara, 30% saham Tuban Petro diambil alih oleh PPA. Nah, Tuban Petro adalah pemilik 59,5% saham TPPI. Pertamina memiliki sekitar 26,61% saham TPPI, selebihnya dimiliki Sojitz Corporation dan Itochu Corporation.