Jakarta, TAMBANG – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melalui Distrik Indominco (PAMA INDO) menggelar Panen Raya Padi Organik bersama mitra binaannya, kelompok tani Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) di Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin (12/6).
Acara yang dihadiri Bupati Kutim Ardianysah Sulaiman ini berhasil memanen padi organik sebanyak 5,5 ton. Turut hadir juga pada kegiatan ini Ketua DPRD Kutim, Joni dan jajaran Forkopimda.
Project Manager (PM) PAMA INDO, Dwi Setyono mengatakan sebagai kontraktor pertambangan batu bara dari PT Indominco Mandiri, pihaknya senantiasa berkomitmen melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai wujud kepedulian dan dedikasi untuk memberikan manfaat terhadap masyarakat, termasuk menjadi mitra kelompok tani BOSS.
Kata dia, kelompok binaan ini merupakan hasil kolaborasi antara PAMA INDO dan PT Indominco Mandiri yang sudah berjalan sejak 2018 hingga saat ini di Desa Teluk Pandan. BOSS imbuh dia merupakan wujud nyata implementasi pilar ekonomi yang juga selaras dengan pilar Lingkungan karena metode penanaman padi yang dilakukan menggunakan metode pertanian organik.
“Seperti diketahui bahwa Program Pertanian Padi Organik bersama Kelompok Tani BOSS terbentuk sejak tahun 2018. Pada awal dibentuknya program, tentunya kami menghadapi sejumlah tantangan, baik tantangan secara teknis maupun psikologis. Hal ini karena diperlukan waktu, konsistensi dan komitmen kuat untuk mengajak dan mengubah kebiasaan petani dari sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian organik,” ungkapnya, Kamis (15/6).
Selain itu, kata Dwi untuk mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik, sangat diperlukan edukasi dan pelatihan serta pendampingan yang berkelanjutan. Karenanya, PAMA berkomiten mengawali program melalui edukasi dengan mendatangkan konsultan pertanian khusus yakni Aliksa Organik SRI Consultant, sehingga proses pengalihan dari sistem konvensional menuju organik dapat berjalan sesuai dengan kaidah yang baik dan benar.
“Kemudian, setelah itu untuk menjaga agar roadmap program dapat berjalan dengan tepat, maka kami juga memberikan fasilitas pendampingan yang intensif melalui mitra kerja kami yaitu Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Bessai Berinta,” beber dia.
Dia menuturkan, pendampingan yang intensif ini dilakukan mulai dari tahapan persiapan lahan, proses penanaman padi, penggilingan, hingga proses pemasaran. “Sehingga kami harapkan dengan adanya proses pendampingan yang intensif, tujuan dan cita-cita petani dapat tercapai dengan maksimal,” ujarnya.
Dalam aspek pembiayaan, PAMA INDO juga sudah memiliki Lembaga Keuangan Mikro berbasis Syariah dengan nama Koperasi Persada Berkah Sejahtera yang berfungsi untuk memberikan modal usaha kepada seluruh mitra binaan CSR-nya. Termasuk kepada Kelompok Tani Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS).
“Sehingga kami berharap tidak ada lagi UMKM yang terhambat usahanya akibat permasalahan modat,” ungkapnya.
Beras Organik Pertama di Kaltim
Lebih lanjut Dwi menjelaskan berkat kegigihan seluruh tim yang bekerja, mitra binaan ini sudah memiliki kurang lebih 5 hektare sawah padi organik yang tersebar di Kecamatan Teluk Pandan. Di mana angka produktifitas gabah dapat mencapai 5,2 ton per hektare. Selain itu, potensi padi sehat yang siap panen saat ini mencapai 28 hektare.
Dia mengatakan, produk beras organik yang dimiliki Kelompok BOSS juga merupakan beras organik pertama dan satu-satunya di Kalimantan Timur, yang sudah tersertifikasi organik oleh Lembaga sertifikasi, yakni INOFICE sejak tahun 2020.
“Produk beras organik BOSS juga sudah mampu menembus pasar Samarinda dan Balikpapan, dimana harapan kami area pemasaran dapat terus diperluas hingga ke seluruh Indonesia,” harapnya.
Produk beras organik BOSS ini juga sudah diikutsertakan ke ajang PENAS (Pekan Petani Nelayan Nasional) ke XVI di Kota Padang pada 11-15 Juni 2023. Dimana sebelumnya beras organik BOSS juga sudah dibawa ke Event Expo Nagoya di Batam.
“Tentunya hal ini merupakan kebanggaan sekaligus momentum yang sangat baik dalam mempromosikan produk beras organik BOSS ini ke pasar yang lebih luas.”,” kata Dwi.
Dwi melanjutkan, hal membanggakan lainnya saat ini adalah bahwa pihaknya sudah mencoba untuk membuat produk inovasi turunan dari beras organik BOSS. Dimana menir beras organik yang selama ini dianggap kurang ekonomis, diolah menjadi tepung beras. Tentunya hal ini diharapkan dapat menjadi sumber alternatif pendapatan baru bagi Kelompok Tani BOSS.
Sementara Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman yang turut hadir pada panen raya ini mengapresiasi upaya PT Pama Persada Distrik Indo dalam memberikan edukasi dja pembinaan kepada masyarakat Teluk Pandan khususnya pada bisang pertanian.
“PAMA salah satu perusahaan banyak sekali memberikan kontribusi terhadapat masyarakat di Kutim, khusus bidang pertani di Teluk Pandan. Semoga kerjasama dan sinergi terus terjalin,” ujar Ardiansyah.
Dia menuturkan, PR kedepannya adalah bagaimana memasarkan beraa yang sudah dipanen ini. Pemerintah berkomitmen untuk meminta seluruh pegawai di lingkup Pemkab Kutim untuk mendukung hasil produksi daerah.
“Dengan pegawai membeli, dan dibantu perusahaan tentunya petani kita akan merasakan dampak positifnya. Karena yang jadi persoalan jika produksi kita tinggi tapi permintaan yang berkurang. Nah ini yanh akan kita fokuskan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia lahan seluas 30 hektare ini bakal disulap jadi kawasan agrowisata. Sehinga warga Kutim tak perlu jauh-jauh lagi ke Bontang jika ingin menikmati suasana santai bersama keluarga. “Di Teluk Pandan di lahan ini akan kita jadikan surga wisata,” ujarnya.
Sekadar informasi, pada kegiatan ini PT Pama Persada Nusantara Distrik Indo juga memberikan bantuan berupa satu unit mesin penggiling padi yang secara simbolis diberikan kepada Bupati Kutim kelompok tani Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS).
Bupati Kutim memberikan piagam penghargaan kepada PT Pama Persada Nusantara atas pencapaian prestasi membina kelompok tani di Desa Teluk Pandan.
Pada kesempatan ini pula Pemkab Kutim memberikan piagam penghargaan kepada PT Pama Persada Nusantara atas pencapaian prestasi menbina kelompok tani di Desa Teluk Pandan.