Beranda Tambang Today Pemerintah Investigasi Longsor Di Kawasan Tambang Arutmin

Pemerintah Investigasi Longsor Di Kawasan Tambang Arutmin

ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Kasubdit Keselamatan Mineral dan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi terkait dugaan kecelakaan kerja di kawasan tambang PT Arutmin Indonesia. Dilaporkan, kejadian tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia.

 

“Dua  (orang meninggal). Namun kami sedang menunggu hasil lengkapnya,” ucap Lana kepada tambang.co.id, Kamis malam (3/1) .

 

Dugaan kecelakaan terjadi karena dinding hig wall (HW) mengalami longsor. Kemudian runtuhan longsor menimpa truk articulated nomor 92 dan 93, dan menimbun dua sopir. Peristiwa terjadi pada 31 Desember 2018 di wilayah Asam Asam, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

 

Berdasarkan beberapa sumber informasi yang beredar, korban sopir truk tersebut adalah karyawan PT Jhonlin Baratama yang menjadi mitra kerja di PT Arutmin. Kedua korban bernama Rahmadi dan Eko.

 

“Sudah ada konfirmasi, namun sedang diinvestigasi,” lanjut Lana.

 

Untuk diketahui, Arutmin merupakan kategori perusahaan PKP2B ( Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara), yang apabila terjadi kasus kecelakaan kerja, maka investigasi akan dilakukan oleh inspektur tambang dari Kementerian ESDM.

 

Sebelumnya, General Manager (GM) Operasional PT Arutmin  Indonesia, Sudirman Widhy, membenarkan terjadinya longsor disalah satu tambang Arutmin, Di Asam Asam,  Tanah Laut,  Kalimantan Selatan.

 

“Benar ada kejadian longsor di salah satu tambang Arutmin. Dan saat ini masih sedang dilangsungkan investigasi kecelakaan tambang oleh inspektur tambang dari DTLMB-Minerba,” kata Sudirman Widhy kepada tambang.co.id,  Kamis (3/1).

 

Sudirman menambahkan, terkait  kecelakaan yang sudah ditangani  Ditjen Minerba ini,  masih dalam tahap investigasi  dipimpin oleh inspektur tambang.  Oleh karenanya,  pihak perseroan nanti akan menindaklanjuti semua rekomendasi yang diinstruksikan inspektur tambang.

 

“Jadi kami masih menunggu hasil investigasinya selesai,” pungkas Sudirman.