Jakarta, TAMBANG – Pabrik pemurnian (smelter) logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) memproduksi emas hingga 60 ton per tahun. Jumlah tersebut berasal dari 3 juta ton konsentrat.
“Perlu disampaikan kepada bapak presiden, bahwa produksi emas dari 3 juta konsentrat yang dibawa dari freeport, itu emasnya kurang lebih 50 ton-60 ton. Ini untuk di Freeport Gresik,” jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam sambutan peresmian smelter di Gresik, Jawa Timur, dilansir Rabu (19/3).
Keberadaan smelter logam mulia ini, sambung Bahlil, diharapkan dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia.
“Saya pikir ini adalah kesempatan bagi teman-teman pengusaha atau seluruh masyarakat untuk melakukan investasi di bidang emas karena kita tahu salah satu investasi yang stabil di era ekonomi global yang tidak menentu, yaitu emas,” ujarnya.
PGN Pastikan Layanan Gas Untuk Konsumen Area Cilegon Aman Dan Handal
Bahlil menjelaskan, proyek smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia dan menjadi fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu (pertambangan dan pengolahan) ke hilir (pemurnian).
Hal ini tercermin melalui biaya investasi senilai USD630 juta atau setara Rp10 triliun. “Untuk khusus smelter emasnya ini, investasinya sebesar 630 juta USD atau setara Rp 10 triliun,” imbuh Bahlil.
Smelter emas Freeport diresmikan langsung Presiden Prabowo Subianto pada Senin 17 Maret tahun 2025. Peresmian ini disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
“Bismillahirramanirrahiim, pada siang hari ini, Senin 17 Maret tahun 2025, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan pabrik pemurnian logam mulia PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa peresmian smelter ini menandakan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah subsektor pertambangan bagi masyarakat luas.
“Ini yang kita kehendaki, bahwa negara kita, bangsa kita, tidak hanya akan menjual bahan baku. Tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi, produk akhir yang punya nilai tambah yang sangat besar. Kita bersyukur bahwa kita punya fasilitas ini,” kata Prabowo.