Jakarta, TAMBANG – PT Bumi Resources mencetak laba bersih pada semester I tahun 2018 sekitar USD152 juta. Naik tipis dari perolehan USD148 juta, pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski hanya terkerek tipis, pendapatan emiten berkode saham BUMI ini melonjak tinggi. Dari pendapatan sementer I tahun 2017, yang bertengger di angka USD15 juta, meroket naik jadi USD560 juta pada semester ini.
Saat dikonfirmasi, Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivantava mengatakan, capaian ini diperoleh dari kontribusi BUMI sendiri dan anak usahanya, PT Arutmin Indonesia.
“USD 560 juta (hasil) 100 persen dari pendapatan Arutmin revenue dan BUMI sendiri,” ujar Dileep Srivantana kepada tambang.co.id, Jumat (31/8).
Hitungan ini belum termasuk pendapatan dari anak usaha lainnya, PT Kaltim Prima Coal (KPC). Hanya ekuitasnya saja yang masuk kalkulasi.
“KPC tidak dikonsolidasikan, tapi hanya ekuitasnya yang diperhitungkan,” kata Dileep.
Untuk diketahui, Arutmin dan KPC merupakan perusahaan batu bara terbesar yang dimiliki oleh BUMI. Keduanya beroperasional di Kalimantan.
Sedangkan di sektor Mineral, BUMI sendiri menggarap beberapa konsesi lahan di Sumatera Utara, melalui PT Dairi Prima Mineral, lalu PT Citra Palu Minerals di Sulawesi dan PT Gorontalo Minerals di Bone Boloango.