Jakarta, TAMBANG – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk alias Harita Nickel berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp17,3 Triliun hingga Kuartal III 2023.
Capaian tersebut naik 135% dibanding Rp. 7,4 triliun di periode 9M 2022. Selain itu, Perseroan juga mampu mencatatkan kenaikan Laba Bersih pemilik entitas induk sebesar 24% menjadi Rp. 4,5 triliun dari Rp. 3,6 triliun di periode sebelumnya.
“Meskipun kondisi pasar nikel dunia yang cukup menantang, PT Trimegah Bangun Persada Tbk., atau Harita Nickel dan entitas anak, berhasil membukukan kenaikan Penjualan dan Laba Bersih Pemilik Entitas Induk yang tinggi di sembilan bulan pertama tahun 2023,” kata Sekretaris Perusahaan, Franssoka dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
Kenaikan penjualan yang signifikan merupakan hasil dari upaya Perseroan yang melakukan ekspansi peningkatan kapasitas produksi secara berkelanjutan baik dari lini bisnis pertambangan, produksi refinery High Pressure Acid Leach (“HPAL”) dan lini produksi smelter Rotary Kiln Electric Furnace (“RKEF”) dalam 2 tahun terakhir.
Tambahan satu jalur produksi Mixed Hydroxide Precipitate (“MHP”) dengan kapasitas sebesar 18.000 ton kandungan nikel/tahun yang telah selesai dibangun oleh salah satu anak usaha Perseroan, yaitu PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), berhasil melakukan produksi komersial sejak awal tahun 2023 dan berhasil mencapai kapasitas produksi secara penuh dalam waktu hanya 2 bulan.
“Sehingga, total kapasitas terpasang dari tiga jalur produksi yang dimiliki oleh PT HPL saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 55.000 ton kandungan nikel per tahun,” beber dia.
Selain itu, anak usaha lainnya yaitu PT Harita Jayaraya Feronikel (PT HJF) yang memiliki delapan jalur produksi juga telah beroperasi secara bertahap sejak awal tahun 2023 dan sejak bulan Agustus 2023, seluruh jalur produksi PT HJF telah berjalan dengan kapasitas penuh. PT HJF memiliki kapasitas produksi Feronikel sampai dengan 95.000 ton kandungan nikel/tahun.
Dari bisnis pertambangan, Perseroan mencatatkan kenaikan produksi bijih nikel yang signifikan untuk memenuhi tambahan permintaan akibat adanya kenaikan kapasitas produksi baik dari PT HPL maupun PT HJF. Selama periode 9M 2023, anak usaha NCKL di bisnis pertambangan telah memproduksi sekitar 10 juta bijih nikel limonite dan 4,4 juta bijih nikel saprolite.